14 Tahap Cara Budidaya Terong Ungu


Terong “Solanum melongena” yaitu tanaman buah-memproduksi dipakai sebagai sayuran. Asal yaitu India serta Sri Lanka. Terong erat dengan kentang serta leunca, serta agak jauh dari tomat. Terong yaitu tumbuhan yang kerap tumbuh dengan cara tahunan. Tanaman ini tumbuh 40-150 cm. Daunnya besar, dengan lobus yang kasar. Ukuran panjang 10-20 cm serta 5-10 cm lebar. Beberapa jenis yang semakin besar semi-liar serta tumbuh sampai 225 cm, dengan daun yang melebihi 30 cm serta 15 cm. 

14 Tahap Dalam Langkah Budidaya Terong Ungu Untuk Memberi Pendapatan Harian 
Batangnya umumnya berduri. Bunga warna pada putih ke ungu, dengan mahkota yang mempunyai lima lobus. Benang sari kuning. Buah-buahan memiliki kandungan tepung, dengan diameter kurang dari 3 cm ke alam liar, serta bahkan juga lebih untuk spesies yang ditanam. 

Langkah – Langkah Dalam Budidaya Terong 

Ketentuan Pertumbuhan 
Bisa tumbuh di dataran rendah serta tinggi 
Suhu hawa 22 – 30oC 
Tipe paling baik dari tanah, tipe lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi yang baik serta drainase serta pH pada 6, 8-7, 3 
Cahaya matahari mesti cukup 
Pas Ditanam Waktu Kemarau 


Persemaian 
Budidaya intensif media terong bibit diawali dari persiapan. Biji terong yang bakal ditanam harus berasal dari benih hibrida hingga hasil yang diraih lebih maksimal kelak. 
Saat kita akan melakukan pemeraman benih terong dengan kertas atau handuk basah atau lembab sepanjang 24 jam, kita menyiapkan media semai yang terbagi dalam kombinasi tanah serta tumpukan pupuk kompos dengan perbandingan 2 : 1. Pemakaian pestisida bahan aktif metalaksil (Saromyl 35 SD) sebagai pencegah jamur bisa menghindar bibit dari pembuangan off penyakit. Kombinasi yang dibuat dimasukkan kedalam media dengan polibag ± 8 cm tinggi serta diameter 5 cm. 

Pembibitan 
Rendamlah benih di air hangat kuku sepanjang 10 -15 menit 
Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam sepanjang + 24 jam sampai terlihat mulai berkecambah Sebarkan benih diatas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15 cm. Sediakan kombinasi tanah serta pupuk kandang halus, lalu masukan benih satu persatu ke polibag yang sudah diisi kombinasi tanah serta pupuk kandang halus. Tutup benih itu dengan tanah tidak tebal. 
Permukaan bedengan yang sudah disemai benih ditutup dengan daun pisang/penutup yang lain. Sesudah benih terlihat berkecambah nampak, buka penutupnya. 
Siram persemaian pagi serta sore hari (cermati kelembabannya). 
Cermati serangan hama serta penyakit mulai sejak di pembibitan bila di butuhkan semprot dengan pestisida. Bibit berusia 1-1, 5 bln. atau berdaun empat helai siap dipindahtanamkan. 


Persiapan Lahan 
Sesudah 24 jam benih lewat sistem curing yang ditandai dengan timbulnya radikula (calon akar), jadi benih siap untuk dipindahkan ke pinset bibit pemakaian media untuk posisi radikula berikut ini. Sepanjang bibit di persemaian, kita bisa lakukan persiapan dengan memproses tanah. Persiapan tempat dengan diawali pembajakan sekali kalau susunan atas tanah yang ada dibawah serta demikian sebaliknya. Setelah itu, tempat di genangi air atau irigasi lewat cara di-LEB/penggenangan rata. Penggenangan mesti dikerjakan 3-5 jam serta lalu dikerjakan ke-2 kalinya hingga pembajakan mengangkat tempat lebih gampang. 


Untuk meraih hasil optimal, jadi untuk pupuk basic baiknya diberikan pupuk kandang sejumlah 15 kg/10 m2, dolomit 10 -15 kg/10 m2, (spesial untuk tanah basah/digenangi/berbentuk asam). Sesudah pupuk kandang ditaburkan rata, jadi ditambahkan pupuk urea dengan dosis 2, 5 kg/10 tanaman, SP-36 3 kg/10 tanaman serta KCl 1, 5 kg/10 tanaman. Bila kita memakai NPK jadi pemberian bisa dikerjakan dengan dosis 3 kg/10 tanaman. Sesudah tanah digabung dengan pupuk jadi barulah dibuat bedengan – bedengan membuat single row (satu baris satu tanaman) dengan jarak antar tanaman 75 cm untuk setelah itu dipasang mulsa hitam perak. 

Penanaman 
Benih yang sudah disemai sepanjang 25 hari sesudah semai (HSS) bisa ditanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan. Ciri dari bibit tanaman terong yang siap tanam yaitu timbulnya atau keluar 3 lembar helai daun prima atau meraih tinggi ± 7, 5 cm. Baiknya penanaman dikerjakan pada sore hari sesudah dikerjakan penggenangan untuk memudahkan perpindahan serta saat penyesuaian perkembangan awal. 

Sistem tanam yang dipakai untuk terong yaitu sistem single row, dengan jarak pada tanaman 75 cm. Bibit yang siap tanam dimasukkan dalam lubang tanam yang ditugal sedalam 10-15 cm lalu ditekan ke bawah sembari ditimbun dengan tanah yang ada di sekitaran lubang mulsa hanya leher akar (pangkal batang). Untuk melindungi dari serangan hama bisa diberikan insektisida bahan aktif carbofuran. 

Saat tanam yang baik musim kering, serta air ada. 
Tentukan bibit yang tumbuh subur serta normal. 
Tanam bibit di lubang tanam dengan cara tegak lantas tanah di sekitaran batang dipadatkan. Siram lubang tanam yang sudah ditanami sampai cukup basah (lembab). 
Pengairan 
Dikerjakan teratur setiap hari, terlebih pada fase awal perkembangan serta cuaca kering, bisa di-leb/di rendam sebagian jam atau disiram dengan gembor. Bila di leb/di rendam umumnya 3-4 hari tanah tetaplah basah, namun hal semacam ini bergantung pada susunan serta struktur tanahnya, bila tanahnya banyak terkandung pasir jadi tanah bakal cepat kering. 

Penyulaman 
Sulam tanaman yang pertumbuhannya tak normal, mati atau diserang hama penyakit. 
Penyulaman optimal usia 15 hari. 

Pemasangan Ajir (TURUS) 
Kerjakan seawal mungkin saja supaya tak mengganggu (mengakibatkan kerusakan) system perakaran. Turus terbuat dari bilah bambu/kayu dan lain-lain setinggi 80-100 cm serta lebar 2-4 cm. Tancapkan dengan cara individu dekat batang. 
Ikat batang atau cabang terong pada turus. 

Penyiangan 
Rumput liar atau gulma di sekitaran tanaman disiangi atau dicabut 
Penyiangan dikerjakan pada usia 15 hari serta 60-75 hari sesudah tanam 

Pemeliharaan 
Pemeliharaan tanaman terong sama dari tanaman yang lain, yakni memerlukan supply air serta unsur hara yang cukup hingga penyiraman yang teratur, ataupun pemupukan susulan begitu butuh dikerjakan. Penyiraman bisa dikerjakan 2 x satu hari yakni saat pagi serta sore hari sepanjang satu minggu pertama sesudah tanam. 

Kerjakan penyulaman tanaman sesudah 1 minggu. Cabut tanaman yang tampak layu atau tak sehat serta pertumbuhannya abnormal. Pencabutan dikerjakan bersama media tumbuhnya. Ubah dengan bibit baru. 




Pemupukan penambahan dikerjakan dari mulai 2 minggu sesudah bibit ditanam. Untuk budidaya terong non-organik berikanlah pupuk urea dengan dosis 80 kg/ha serta KCl 45 Kg/ha. Sedang untuk budidaya terong organik berikanlah pupuk kompos atau pupuk kandang, semasing satu kepal atau kurang lebih 0, 5 kg per tanaman.

Ulangilah pemberian pupuk susulan pada minggu ke-5 serta ke-7 sesudah bibit ditanam. Sembari memberi pupuk susulan, siangi gulma yang ada dalam bedengan tanaman. Bersihkan juga semak belukar yang ada di sekitar ruang tanaman. 

Perawatan Lainnya 
Sepanjang masa pemeliharaan. kerjakan juga pemangkasan atau perempelan pada tunas-tunas liar yang tumbuh di ketiak daun pertama hingga bunga pertama manfaat merangsang perkembangan tunas-tunas baru dan bunga. 

Saat Panen 
Saat usia tanaman 30 hari sesudah tanam atau 15-18 hari sesudah timbulnya bunga. tanaman terung telah dapat dipanen untuk pertama kalinya. 

Tanda-tanda dari terung yang siap panen yaitu : 
Mempunyai warna buah mengkilat. 
Daging belum sangat keras.. 
Memiliki ukuran tengah (tidaklah terlalu besar serta tidaklah terlalu kecil). 
Buah terung bisa dipanen satu minggu 2 x, hingga dalam satu musim keseluruhan pemanenan bisa dikerjakan 8 kali. Tiap-tiap tanaman umumnya punya potensi untuk membuahkan buah sekitaran 21 buah. Pasca pemanenan ke delapan kadang-kadang masihlah ada tanaman yang membuahkan buah, tetapi produktifitasnya mulai turun baik dari segi kualitas  ataupun kuantitasnya. 

Menyediakan plastik mulsa hitam perak berbagai merk, cap KUDA, BINTANG, SURYA dll. untuk info pemesanan anda bisa menghubungi kami di 0852.3392.5564 / 08123.258.4950 / 0877.0282.1277 

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama