kacang kapri merupakan sejenis tumbuhan sayur yang memiliki nama objektif pisum sativum l yang termasuk dalam suku polong-polongan. Tanaman kacang kapri memiliki tinggi rata-rata sekitar 3,5 m dengan bentuk daun yang menyirip. Tanaman kacang kapri memiliki bunga berwarna putih. Sedangkan buahnya memiliki panjang sekitar 3 hingga 11 cm, dalam buah kacang kapri terdapat 3 sampai 11 biji kacang kapri. Biji kacang kapri umumnya berbentuk bulat atau keriput berwarna hijau. Di indonesia sendiri, kacang kapri juga dikenal dengan sebutan kacang polong atau kacang ercis.
a. Ciri-ciri Hama
Larva lalat kapri atau Phytomizza horticola Meig., aktif menyerang tanaman kapri. Siklus hidup lalat kapri berkangsung selama sekitar 20 hari.
b. Gejala Serangan
Larva lalat kapri meninggalkan bekas gigitan pada bagian hijau daun, yang semakin lama semakin meluas. Hingga akhirnya, helaian daun habis dan hanya meninggalkan selaput tipis di permukaannya.
c. Pengendalian
Lalat kapri yang menyerang dapat dikendalikan dengan cara sebagai berikut.
- Pencegahan serangan dilakukan dengan pergiliran tanaman sehingga dapat memutus siklus hidup hama tersebut.
- Pengendalian secara kimia dilakukan dengan insektisida yang sesuai dengan anjuran.
2. Ulat Grayak
a. Ciri-ciri Hama
Ulat grayak atau spodoptera exigua yang memiliki tubuh dengan panjang 2,5 cm ini, mula-mula berwarna hijau, kemudian berubah menjadi cokelat tua dengan garis putih.
b. Gejala Serangan
Serangan ulat grayak menyebabkan daun tanaman menjadi layu dan bebercak putih panjang. Ujung daun biasanya tampak terpotong-potong. Daun menjadi tembus pandang karena yang tersisa hanyalah kulit ari pada permukaan daun saja.
c. Pengendalian
Ulat grayak yang menyerang dapat dikendalikan dengan cara sebagai berikut.
- Pengaturan rotasi tanaman dengan tanaman yang tidak diserang oleh hama ini.
- Pemberantasan secara kimia dilakukan dengan penyemprotan insektisida dengan dosis sesuai anjuran.
3. Tungau Merah
a. Ciri-ciri Hama
Tungau merah (Tetranychus cinnabarius Boisd.; T. bimaculatus Harv.; dan T. cucurbitacearum) memiliki tubuh yang berwarna merah kecokelatan dan terdapat beberapa bercak hitam. Tungau jantan berwarna hijau kekuningan. Tungau merah ini banyak menyerang tanaman kacang-kacangan pada musim kemarau.
b. Gejala Serangan
Pada awalnya, serangan tungau merah menyebabkan timbulnya bercak kuning pada daun tua. Kemudian bercak makin meluas dan seluruh daun menjadi kering. Akhirnya, warna daun menjadi merah karat. Pada permukaan bawah daun terdapat anyaman benang halus yang menjadi tempat tinggal hama. Daun menjadi kering dan gugur. Serangan tungau merah juga dapat terjadi pada daun muda.
c. Pengendalian
Tungau merah yang menyerang dapat dikendalikan dengan cara sebagai berikut.
- Daun yang terserang dibuang, dan hama yang ada ditangkap.
- Pemberantasan secara biologis dilakukan dengan predator tungau yaitu Phytoseulus persimilis, Scolothrip sexmaculatus, Stethorus gievifrons, dan P. macropilis.
- Pemberantasan secara kimia dilakukan dengan penyemprotan insektisida dengan dosis sesuai anjuran
4. Nematoda Bintil Akar
a. Ciri-ciri Hama
Nematoda bintil akar menyerang tanaman dalam fase larva. Larva Meloidogyne sp ini memiliki bentuk seperti cacing dengan panjang tubuh 0,3 mm – 0,5 mm. Di dalam akar, larva akan mengisap cairan yang ada dalam akar lalu mengeluarkan cairan pencernaan yang mengakibatkan sel-sel pada bagian akar membengkak.
b. Gejala Serangan
Serangan larva nematoda bintil akar menyebabkan adanya benjolan pada akar tanaman, sehingga pertumbuhannya menjadi tidak normal dan kerdil. Pada serangan yang berat, benjolan menjadi banyak, membesar, dan akhirnya membusuk.
c. Pengendalian
Nematoda bintil akar yang menyerang dapat dikendalikan dengan cara sebagai berikut.
- Pencegahan hama dilakukan dengan pergiliran tanaman.
- Pemberantasan secara kimia dilakukan dengan penaburan Furadan di sekitar tanaman sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Baca Juga :
- Manfaat & Cara Budidaya Terong Lalap
- Hama & Penyakit Pada Tanaman Kacang Hijau
- Hama & Penyakit Pada Tanaman Anggrek
- Macam Macam Buah Berkhasiat & Bermanfaat Bagi Tubuh
a. Penyebab Penyakit
Penyakit busuk polong disebabkan oleh cendawan Botrytis cinerea. Cendawan ini mempunyai konidium hialin dan berdinding tipis.
b. Gejala Serangan
Serangan penyakit busuk polong menyebabkan pada bagian dalam polong kapri terdapat bulu-bulu halus berwarna kelabu yang merupakan konidium cendawan. Biji menjadi tidak normal dan membusuk. Gejala tersebut dapat pula terjadi pada permukaan batang.
c. Pengendalian
PengendalianPenyakit busuk polong dapat dikendalikan dengan cara berikut.
- Pengawasan agar kondisi kebun jangan becek atau terlalu lembap.
- Pemetikan dan pembakaran polong yang tampak terserang.
- Pengendalian secara kimia dilakukan dengan penyemprotan fungisida yang sesuai dengan anjuran.
3. Layu Sclerotium
a. Penyebab Penyakit
Penyakit layu sclerotium disebabkan oleh cendawan Sclerotium rolfsii Sacc, yang disebut juga Corticium rolfsii (Sacc) Curzi. Miseliumnya berupa benang-benang putih yang kemudian membentuk sclerotium berwarna putih, dan yang akhirnya menjadi cokelat. Sclerotium ini mudah sekali lepas dan terangkut oleh air sehingga menyebar ke tanaman lain.
b. Gejala Serangan
Penyakit layu sclerotium menyebabkan pada pangkal batang terdapat benang-benang putih menyerupai bulu. Benang-benang tersebut berubah bentuk menjadi butir-butir bulat atau jorong yang berwarna cokelat. Serangan yang berat menyebabkan tanaman layu, menguning, dan akhirnya pangkal batang membusuk. Serangan pada buah dapat menyebabkan busuk buah.
c. Pengendalian
Penyakit layu sclerotium dapat dikendalikan dengan cara berikut.
- Pencabutan dan pembakaran tanaman yang terserang.
- Pencegahan dilakukan dengan pengaturan jarak tanam dan penjagaan drainase agar tetap baik.
2. Layu Fusarium
a. Penyebab Penyakit
Penyakit layu fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum f.sp. phaseoli. Miseliumnya berupa benang berwarna putih. Cendawan ini hidup di dalam tanah dan menginfeksi akar.
b. Gejala Serangan
Serangan penyakit layu fusarium menyebabkan tulang daun menguning, kemudian menjalar ke tangkai daun, dan akhirnya daun layu. Tanaman yang mampu bertahan, akan menghasilkan sedikit buah dan berukuran kecil. Penampang batang apabila diiris akan menampakkan adanya cincin cokelat pada berkas pembuluhnya.
c. Pengendalian
Penyakit layu fusarium dapat dikendalikan dengan cara berikut.
- Pemilihan dan penggunaan benih yang tahan terhadap serangan penyakit ini.
- Pemusnahan tanaman yang terserang.
- Penyiraman dengan fungisida ke tanah bekas tanaman yang terserang.
3. Penyakit Embun Tepung
a. Penyebab Penyakit
Penyakit embun tepung disebabkan oleh cendawan Erysiphepolygoni. Penyakit ini tersebar melalui spora dan menyerang saat cuaca sedang panas.
b. Gejala Serangan
Serangan penyakit embun tepung akan menyebabkan daun, batang, bunga, dan buah berwarna putih keabuan seperti beludru. Pada polong terdapat tepung berwarna cokelat suram.
c. Pengendalian
Penyakit embun tepung dapat dikendalikan dengan cara berikut.
- Pemotongan dan pembakaran bagian tanaman yang terserang.
- Penyemprotan fungisida yang sesuai dengan anjuran.
- Penghembusan dengan tepung belerang.
Apabila Anda Membutuhkan Atau Ingin Memesan Plastik Mulsa SMS/CALL/WA Kami Di : 08123-258-4950 | 0852-3392-5564
Phone: 031-8830487. Untuk info harga mulsa plastik silahkan klik DISINI
- Kacang kapri memiliki beberapa manfaat & khasiat yang baik untuk Kesehatan, seperti :
- Merupakan Sumber Protein Nabati
- Menguatkan Rahim
- Melancarkan Metabolisme
- Memiliki Kandungan Zat Besi yang Tinggi
- Merileksasi Sistem Syaraf
- Melancarkan Peredaran Darah
- Membuat Nafsu Makan Meningkat Drastis
- Sembuhkan Kolesterol
- Cegah Stroke
- Turunkan Tekanan Darah Tinggi
- Hama
a. Ciri-ciri Hama
Larva lalat kapri atau Phytomizza horticola Meig., aktif menyerang tanaman kapri. Siklus hidup lalat kapri berkangsung selama sekitar 20 hari.
b. Gejala Serangan
Larva lalat kapri meninggalkan bekas gigitan pada bagian hijau daun, yang semakin lama semakin meluas. Hingga akhirnya, helaian daun habis dan hanya meninggalkan selaput tipis di permukaannya.
c. Pengendalian
Lalat kapri yang menyerang dapat dikendalikan dengan cara sebagai berikut.
- Pencegahan serangan dilakukan dengan pergiliran tanaman sehingga dapat memutus siklus hidup hama tersebut.
- Pengendalian secara kimia dilakukan dengan insektisida yang sesuai dengan anjuran.
2. Ulat Grayak
a. Ciri-ciri Hama
Ulat grayak atau spodoptera exigua yang memiliki tubuh dengan panjang 2,5 cm ini, mula-mula berwarna hijau, kemudian berubah menjadi cokelat tua dengan garis putih.
b. Gejala Serangan
Serangan ulat grayak menyebabkan daun tanaman menjadi layu dan bebercak putih panjang. Ujung daun biasanya tampak terpotong-potong. Daun menjadi tembus pandang karena yang tersisa hanyalah kulit ari pada permukaan daun saja.
c. Pengendalian
Ulat grayak yang menyerang dapat dikendalikan dengan cara sebagai berikut.
- Pengaturan rotasi tanaman dengan tanaman yang tidak diserang oleh hama ini.
- Pemberantasan secara kimia dilakukan dengan penyemprotan insektisida dengan dosis sesuai anjuran.
3. Tungau Merah
a. Ciri-ciri Hama
Tungau merah (Tetranychus cinnabarius Boisd.; T. bimaculatus Harv.; dan T. cucurbitacearum) memiliki tubuh yang berwarna merah kecokelatan dan terdapat beberapa bercak hitam. Tungau jantan berwarna hijau kekuningan. Tungau merah ini banyak menyerang tanaman kacang-kacangan pada musim kemarau.
b. Gejala Serangan
Pada awalnya, serangan tungau merah menyebabkan timbulnya bercak kuning pada daun tua. Kemudian bercak makin meluas dan seluruh daun menjadi kering. Akhirnya, warna daun menjadi merah karat. Pada permukaan bawah daun terdapat anyaman benang halus yang menjadi tempat tinggal hama. Daun menjadi kering dan gugur. Serangan tungau merah juga dapat terjadi pada daun muda.
c. Pengendalian
Tungau merah yang menyerang dapat dikendalikan dengan cara sebagai berikut.
- Daun yang terserang dibuang, dan hama yang ada ditangkap.
- Pemberantasan secara biologis dilakukan dengan predator tungau yaitu Phytoseulus persimilis, Scolothrip sexmaculatus, Stethorus gievifrons, dan P. macropilis.
- Pemberantasan secara kimia dilakukan dengan penyemprotan insektisida dengan dosis sesuai anjuran
4. Nematoda Bintil Akar
a. Ciri-ciri Hama
Nematoda bintil akar menyerang tanaman dalam fase larva. Larva Meloidogyne sp ini memiliki bentuk seperti cacing dengan panjang tubuh 0,3 mm – 0,5 mm. Di dalam akar, larva akan mengisap cairan yang ada dalam akar lalu mengeluarkan cairan pencernaan yang mengakibatkan sel-sel pada bagian akar membengkak.
b. Gejala Serangan
Serangan larva nematoda bintil akar menyebabkan adanya benjolan pada akar tanaman, sehingga pertumbuhannya menjadi tidak normal dan kerdil. Pada serangan yang berat, benjolan menjadi banyak, membesar, dan akhirnya membusuk.
c. Pengendalian
Nematoda bintil akar yang menyerang dapat dikendalikan dengan cara sebagai berikut.
- Pencegahan hama dilakukan dengan pergiliran tanaman.
- Pemberantasan secara kimia dilakukan dengan penaburan Furadan di sekitar tanaman sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Baca Juga :
- Manfaat & Cara Budidaya Terong Lalap
- Hama & Penyakit Pada Tanaman Kacang Hijau
- Hama & Penyakit Pada Tanaman Anggrek
- Macam Macam Buah Berkhasiat & Bermanfaat Bagi Tubuh
- Penyakit
a. Penyebab Penyakit
Penyakit busuk polong disebabkan oleh cendawan Botrytis cinerea. Cendawan ini mempunyai konidium hialin dan berdinding tipis.
b. Gejala Serangan
Serangan penyakit busuk polong menyebabkan pada bagian dalam polong kapri terdapat bulu-bulu halus berwarna kelabu yang merupakan konidium cendawan. Biji menjadi tidak normal dan membusuk. Gejala tersebut dapat pula terjadi pada permukaan batang.
c. Pengendalian
PengendalianPenyakit busuk polong dapat dikendalikan dengan cara berikut.
- Pengawasan agar kondisi kebun jangan becek atau terlalu lembap.
- Pemetikan dan pembakaran polong yang tampak terserang.
- Pengendalian secara kimia dilakukan dengan penyemprotan fungisida yang sesuai dengan anjuran.
3. Layu Sclerotium
a. Penyebab Penyakit
Penyakit layu sclerotium disebabkan oleh cendawan Sclerotium rolfsii Sacc, yang disebut juga Corticium rolfsii (Sacc) Curzi. Miseliumnya berupa benang-benang putih yang kemudian membentuk sclerotium berwarna putih, dan yang akhirnya menjadi cokelat. Sclerotium ini mudah sekali lepas dan terangkut oleh air sehingga menyebar ke tanaman lain.
b. Gejala Serangan
Penyakit layu sclerotium menyebabkan pada pangkal batang terdapat benang-benang putih menyerupai bulu. Benang-benang tersebut berubah bentuk menjadi butir-butir bulat atau jorong yang berwarna cokelat. Serangan yang berat menyebabkan tanaman layu, menguning, dan akhirnya pangkal batang membusuk. Serangan pada buah dapat menyebabkan busuk buah.
c. Pengendalian
Penyakit layu sclerotium dapat dikendalikan dengan cara berikut.
- Pencabutan dan pembakaran tanaman yang terserang.
- Pencegahan dilakukan dengan pengaturan jarak tanam dan penjagaan drainase agar tetap baik.
2. Layu Fusarium
a. Penyebab Penyakit
Penyakit layu fusarium disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum f.sp. phaseoli. Miseliumnya berupa benang berwarna putih. Cendawan ini hidup di dalam tanah dan menginfeksi akar.
b. Gejala Serangan
Serangan penyakit layu fusarium menyebabkan tulang daun menguning, kemudian menjalar ke tangkai daun, dan akhirnya daun layu. Tanaman yang mampu bertahan, akan menghasilkan sedikit buah dan berukuran kecil. Penampang batang apabila diiris akan menampakkan adanya cincin cokelat pada berkas pembuluhnya.
c. Pengendalian
Penyakit layu fusarium dapat dikendalikan dengan cara berikut.
- Pemilihan dan penggunaan benih yang tahan terhadap serangan penyakit ini.
- Pemusnahan tanaman yang terserang.
- Penyiraman dengan fungisida ke tanah bekas tanaman yang terserang.
3. Penyakit Embun Tepung
a. Penyebab Penyakit
Penyakit embun tepung disebabkan oleh cendawan Erysiphepolygoni. Penyakit ini tersebar melalui spora dan menyerang saat cuaca sedang panas.
b. Gejala Serangan
Serangan penyakit embun tepung akan menyebabkan daun, batang, bunga, dan buah berwarna putih keabuan seperti beludru. Pada polong terdapat tepung berwarna cokelat suram.
c. Pengendalian
Penyakit embun tepung dapat dikendalikan dengan cara berikut.
- Pemotongan dan pembakaran bagian tanaman yang terserang.
- Penyemprotan fungisida yang sesuai dengan anjuran.
- Penghembusan dengan tepung belerang.
Apabila Anda Membutuhkan Atau Ingin Memesan Plastik Mulsa SMS/CALL/WA Kami Di : 08123-258-4950 | 0852-3392-5564
Phone: 031-8830487. Untuk info harga mulsa plastik silahkan klik DISINI
Sekian dari artikel tentang " Hama & Penyakit Pada Tanaman Kacang Kapri " Terima kasih Telah Berkunjung Di Blog Kami... Selamat Mencoba
& Semoga Bermanfaat
:)...
Posting Komentar