Tips Langkah - Langkah Budidaya Porang Paling Bagus dan Baik!!


Porang (Amorphophallus Muelleri Blome) ataupun dikenal juga dengan nama iles-iles ialah tanaman umbi-umbian yang banyak tumbuh di dalam hutan. Porang adalah tumbuhan semak (Herba) dengan umbi yang berada di dalam tanah. Umbi porang mempunyai potensi ekonomis yang cukup tinggi sebab mengandung glucomannan yang berbentuk tepung dan mampu dimanfaatkan sebagai sumber pangan, mampu berupa baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga untuk pembuatan lem dan "jelly".

Sentra produksi porang di Indonesia antara lain ialah Jawa Timur, NTT, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan dan Sumatra. Sentra pengolahan tepung porang pada saat ini, yakni di daerah Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung, Maros. Badan Karantina Pertanian (2018) mencatat jumlah ekspor porang pada tahun 2018 sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya. Umbi porang pada saat ini masih banyak yang berasal dari hutan dan belum banyak dibudidayakan.

Budidaya porang belakangan ini semakin diminati para petani. Permintaan pasar akan umbi dari tanaman berkhasiat ini membuat banyak orang berlomba-lomba mempelajari cara budidaya porang. Porang ialah salah satu tanaman jenis umbi-umbian yang bernilai tinggi. Kandungan zat glukomanan dalam porang sangatlah bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Baca Juga : 

Di pasaran porang basah dibanderol dengan harga antara Rp. 9.000 – Rp. 10.000 per kg, sedangkan porang kering mampu diekspor dengan harga sekitar Rp. 200.000 – Rp. 300.000 per kg. Budidaya porang di lahan terbuka mampu Anda lakukan dengan memperhatikan langkah berikut ini.

Menyiapkan Lahan Terbuka

Porang yang ditanam di lahan terbuka mampu memberikan hasil yang lebih besar serta kualitasnya juga lebih tinggi. Menyiapkan lahan terbuka untuk tempat menanam porang juga cukup mudah, Anda hanya butuh membersihkan gulma dan melakukan pembajakan lahan supaya tanah menjadi gembur.

Siapkan lubang tanam setelah tanah selesai dibajak. Jarak lubang tanam sebaiknya 25 x 50 cm atau 25 x 60 cm. Isi setiap lubang dengan sekam dan pupuk kompos sehingga porang dapat tumbuh dengan optimal. Budidaya porang sebaiknya dilakukan dengan sistem monokultur supaya hasil lebih maksimal.

Menanam Porang

Menanam porang sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan sekitar Oktober sampai hingga Desember. Lakukan pembibitan dalam polybag terlebih dahulu jika Anda memilih metode penanaman memerlukan biji. Namun Anda tidak perlu melakukan pembibitan apabila metode yang Anda pilih ialah penanaman porang dengan menggunakan umbi ataupun katak.

Tanaman porang umumnya hanya dapat hidup sekitar 5 bulan saja sebab setelah bulan kelima porangakan menguning dan kemudian mati. Tanaman porang yang sudah mati itu sekaligus ditandai dengan katak pada tangkai daun langsung berjatuhan.

Katak yang dimaksud bukan nama hewan melainkan bintil porang yang muncul di pangkal dan tangkai daun. Katak berwarna cokelat kehitaman ini dapat disimpan sehingga musim hujan tiba untuk ditanam kembali. Katak juga dapat dijual dengan harga yang lumayan tinggi Rp. 11.000 – Rp. 15.000 per kg. Sebab itu, banyak juga yang melakukan cara menanam porang dari katak.

Merawat Tanaman Porang

Sama juga tanaman pada umumnya, sesudah ditanam porang juga harus dirawat secara rutin. Perawatan tanaman porang yakni dari beberapa tahapan mulai dari membersihkan gulma, meninggikan guludan, dikasih pupuk dan melakukan penjarangan.

Membersihkan Gulma

Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman porangakan mengganggu pertumbuhan tanaman ini. Oleh karena itu Anda harus secara rutin membersihkan gulma supaya pertumbuhan porang tidak terganggu.

Meninggikan Guludan

Peninggian guludan melakukan dengan cara menimbun pangkal batang porang dengan tanah. Tujuan meninggikan guludan ini supaya batang tanaman porang mampu berdiri tegak dan perkembangan umbi porang dapat lebih cepat.

Memupuk Tanaman Porang

Cara budidaya porang ini memperlukan dua kali proses pemupukan. Pemupukan pertama dilakukan sebelum porang ditanam. Jenis pupuk yang dipergunakan ialah pupuk organik kompos yang difermentasi terlebih dahulu.

Proses pemupukan kedua melakukan ketika tanaman porang sudah mulai tumbuh. Jenis pupuk yang dipergunakan ketika proses pemupukan kedua ini dapat pupuk organik ataupun pupuk anorganik NPK/TSP. Tanaman porang umumnya hanya memperlukan sedikit pupuk anorganik.

Melakukan Penjarangan

Proses penjarangan ini sangat butuh melakukan jika ada terlalu banyak tanaman porang dalam sebuah lubang. Hal tersebut dapat terjadi sebab satu bibit porang dapat menghasilkan hingga 3-4 batang porang.

Proses penjarangan ini perlu dilakukan supaya umbi porang dapat tumbuh lebih besar. sebab ini adalah cara budidaya umbi porang di lahan terbuka yang cukup baik hasilnya.

Panen Porang 

Cara budidaya porang supaya cepat panen ialah dengan menanam bibit porang dari bibit umbi. Sebab dapat mulai dipanen ketika umurnya sudah mencapai 7 bulan sejak masa tanam. Namun porang yang ditanam dari bibit katak umumnya memperlukan waktu lebih lama, supaya dapat dipanen sekitar 18-24 bulan sejak masa tanam.

Proses panen porang dilakukan dengan cara menggali umbi porang. Perlu Anda ketahui, bahwa tanaman porang ini mempunyai siklus alami yakni mati di musim kemarau dan tumbuh kembali ketika musim hujan.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama