Lidah buaya merupaka jenis tanaman yang tidak memiliki bunga dan daun secara nyata. Tanaman ini sangat menyukai tempat kering dengan tingkat kelembaban rendah, jadi sangat cocok untuk dibudidayakan di tempat tropis seperti iklim di Indonesia. Lidah buaya juga termasuk tanaman yang mudah beradaptasi pada semua jenis lingkungan tanah dengan baik. Meski pada awalnya tanaman ini hanya difungsikan sebagai tanaman hias, namun lambat laun lidah buaya mulai difungsikan untuk bahan obat, bahan kosmetik, dan bahan minuman herbal tanpa mempunyai efek samping.
Tanaman Lidah Buaya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Dilihat dari prospek pasar, ternyata permintaan lidah buaya sangat banyak, namun tingkat produksi tanaman lidah buaya masih sangat kurang di Indonesia. Dengan peluang yang besar ini sangat disayangkan apabila tanaman lidah buaya tidak dikembangkan, untuk itu budidaya lidah buaya harus ditingkatkan. Melihat kondisi lingkungan di wilayah Indonesia sangat sesuai dan cocok untuk budidaya lidah buaya.
1. Penyediaan Bibit
Tanaman lidah buaya mempunyai batang yang pendek dan tersembunyi didalam tanah. Pada bagian batang inilah akan muncul anakan yang mengelilingi tanaman induk dengan cara bergerombol. Anakan ini dapat digunakan sebagai bibit dengan cara memisahkan dari induknya. Anakan yang layak dijadikan bibit berukuran kira-kira sebesar ibu jari dengan panjang 10-20cm. Setiap batang induk dapat menghasilkan sebanyak 5-8 batang yang berada disekeliling tanaman. Untuk penanaman tanaman lidah buaya dalam jumlah banyak maa harus dilakukan penyiapan kebun bibit secara khusus. Pembibitan dilakukan sampai akar tanaman lidah buaya kuat untuk dipindahkan tempat pemindahan, waktu pendederan mencapai 3-4 minggu.
2. Pengolahan Lahan
Tanah yang cocok untuk budidaya tanaman lidah buaya adalah tanah yang subur, kaya bahan organik, dan gembur. Apabila tanaman lidah buaya ditanam didaerah yang bertanah mineral maupun tanah organik maka dapat tumbuh dengan dengan baik apabila diberikan tambahan pupuk. Perlu diingat bahwa pH ideal untuk tanaman lidah buaya adalah 5,5-6. Apabila tanah terlalu asam maka akan menyebabkan tanaman lidah buaya keracunan logam berat, sehingga daun tanaman menjadi kuning seperti terbakar, pertumbuhan terhambat serta jumlah anakan berkurang.
Buatlah lorong dengan lebar 60-75 cm dan kedalaman 100cm disekelilingi lahan. lorong ini berfungsi sebagai batas kebun lidah buaya dan saluran drainase. Kondisi lorong harus dipertahankan agar dapat memenuhi fungsinya dengan cara diperbaiki bilamana mengalami kerusakkan atau pendangkalan. batas dibuat dengan ukuran sesuai jarak tanam yaitu dengan lebar 120 cm dan tinggi 30 cm dengan panjang disesuaikan kondisi lahan. Setelah pencangkulan selesai kemudian lakukan penaburan pupuk kandang atau abu bakar diatas permukaan bedegan.
Baca Juga :
Inilah Cara Mudah & Lengkap Budidaya Tanaman Buah Srikaya
Inilah Cara Jitu Budidaya Jamur Tiram
Kenali Macam Macam Hama & Penyakit Pada Tanaman Sebelum Membasmi
Manfaat & Cara Budidaya Terong Lalap
3. Menentukan jarak tanam
Tanaman lidah buaya tidak mempunyai tajuk yang rimbun sehingga penanamannya dapat dilakukan dengan menggunakan jarak tanam yang rapat. Jarak tanam yang digunakan dalam budidaya tanaman lidah buaya adalah jarak tanam baris tunggal yang memudahkan pemeliharaan dan pemanenan. Jarak tanam yang digunakan secara baris tunggal adalah 50 x 75 cm dan 50 x 100 cm. Apabila pengukuran jarak tanam dilakukan dengan baik maka akan memudahkan pemeliharaan tanaman lidah buaya, karena pemeliharaan lidah buaya akan dalam jangka panjang.
4. Penanaman bibit
Penanaman lidah buaya sebaiknya dilakukan dengan menggunakan bibit yang telah dideder agar tingkat kematiannya rendah. Tanaman lidah buaya dapat ditanam pada setiap musim, akan tetapi penanamannya yang cocok dilakukan pada saat awal musim hujan atau akhir musim kemarau. Kendala yang muncul pada musim hujan adalah tanaman lebih mudah terserang jamur sedangkan pada musim kering tanaman terancam kekeringan yang mengakibatkan tanaman mati. Untuk penanaman taanaman lidah buaya dilapangan sebaiknya dilakukan waktu pagi atau sore hari, saat sinar matahari tidak terlalu terik sehingga mengurangi kelayuan tanaman. Bibit tanaman lidah buaya harus dilepas dari polybag dengan sangat hati-hati agar tidak terlalu banyak akar yang putus sehingga dalam pembuatan lubang tanam pada batas kira-kira sedalam mata cangkul.
5. Pemeliharaaan tanaman
Apabila ada tanaman yang mati setelah penanaman lidah buaya maka segera lakukan penyulaman. Agar tanaman sulaman dapat mengejar tanaman lainnya maka penyulaman harus dilakukan 1-3 minggu setelah tanam. Dalam pemupukkan tanaman lidah buaya yang dibutuhan adalah nitrogen dan kalium karna berfungsi untuk pembentuk zat hijau daun, pertumbuhan vegetatif tanaman dan pembentukkan jaringan tanaman. Pemupukkan dilakukan dengan tujuan agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar. Untuk memperbaiki struktur tanah sebaiknya diberikan pupuk organik dan pupuk buatan. Namun dalam pemberian pupuk organik harus dilakukan fermentasi terlebih dahulu supaya tidak menimbulkan penyakit dan pertumbuhan jamur.
Tanaman lidah buaya pada umur tiga bulan sudah mulai tumbuh subur, untuk mendapatkan tanah yang subur dan gembur perlu dilakukan pembumbunan karena pembumbunan berfungsi untuk mendekatkan makanan, mengemburkan tanah dan memperkokoh tanaman. Pada saat dilakukan pembumbunan sebaiknya juga dilakukan pencabutan gulma dan pemberian pupuk susulan serta penyobekkan tanaman.
Tanaman lidah buaya yang berumur 5-6 bulan mulai mengeluarkan anakan dari batang yang terpendam didalam tanah. Anakan ini perlu disobek dan dipisahkan untuk kemudian dijadikan bibit karena apabila tidak segera dipisahkan tanaman induk akan menjadi kerdil karena pertumbuhannya terhambat. Pengendalian gulma dilakukan dengan cara mencabut rumput yang menganggu tanaman.
6. Pengendalian hama penyakit
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman lidah buaya adalah ulat pemakan daun (pengendaliannya dengan melakukan penyemprotan insektisida), bekicot (memusnahkan hama bekicot) dan jamur (memusnahkan tanaman yang terserang jamur dan dapat melakukan pencegahan dengan cara mengatur drainase tanah).
7. Panen dan Pasca Panen
Tanaman lidah buaya dapat dipanen setelah berumur 10-12 bulan dari proses penanaman. Untuk pemanenan tanaman lidah buaya secara bertahap dapat dilakukan tiga bulan sekali atau empat kali panen dalam setahun. Daun segar tanaman berukuran panjang 60-70cm dan tebal 5-7 cm dengan jumlah tanaman per ha 7500 batang. Produksi lidah buaya dapat mencapai 6-7 ton per ha dalam setiap kali panen.
Daun hasil panen harus dilab dengan menggunakan kain bersih, kemudian dilakukan pembungkusan dengan menggunakan kertas koran dan kemudian dimasukkan kedalam keranjang sehingga hasil panen siap dilakukan penjualan.
8. Peremajaan dan penanaman kembali
Peremajaan kebun lidah buaya dilakukan pada saat tanaman berumur lima tahun yaitu ketika tanaman terlihat tinggi batangnya atau kadang-kadang sudah mulai rebah. Cara peremajaan yaitu dengan cara memotong batang lidah buaya kemudian menancapkan kembali kedalam tanah.
Apabila Anda Membutuhkan Atau Ingin Memesan Plastik Mulsa SMS/CALL/WA Kami Di : 0812.3258.4950 | 0852.3392.5564
Phone: 031-8830487. Untuk info harga mulsa plastik silahkan klik DISINI
Sekian dari artikel tentang " 8 Tahapan Yang Wajib Diketahui Dalam Budidaya Lidah Buaya " Terima kasih Telah Berkunjung Di Blog Kami... Selamat Mencoba
& Semoga Bermanfaat
:)...
Posting Komentar