Atasi Kekeringan pada Tanaman dengan Mulsa

Mulsa plastik

Bagi sebagian orang, berkebun adalah hal yang mudah untuk dilakukan, namun nyatanya berkebun tidaklah semudah yang dibayangkan, salah satunya adalah menjaga kelembapan tanah pada tanaman. Saat musim kemarau datang, bencana kekeringan sering terjadi di beberapa daerah, terutama daerah yang memiliki cadangan air yang sedikit. Oleh karena itu ada baiknya jika Anda melakukan pencegahan sebelum terjadinya kekeringan, salah satunya dengan menggunakan waduk dan embung sebagai penampung air pada musim hujan.

Baca Juga:

Kekeringan bisa juga diatasi dengan menggunakan Mulsa. Mulsa adalah material yang digunakan pada tanaman budidaya untuk menjaga kelembapan tanah serta menekan pertumbuhan penyakit dan gulma yang bisa merugikan tanaman. Mulsa dibagi menjadi 2 yakni Mulsa Organik dan Mulsa Anorganik. Berikut adalah yang membedakan mulsa organik dengan mulsa anorganik:

1. Mulsa Organik
Mulsa organik

Mulsa organik biasanya berasal dari bahan alami yang bisa terurai dengan mudah, contohnya sisa-sisa tanaman seperti jerami dan alang-alang. Mulsa organik dipasang setelah tanaman atau bibit ditanam. Keuntungan dari mulsa organik ialah lebih ekonomis, dapat diperoleh dengan mudah, dan dapat terurai kembali sehingga dapat menambah kandungan bahan organik yang ada pada tanah.

2. Mulsa Anorganik
Mulsa anorganik

Mulsa anorganik terbuat dari bahan-bahan buatan yang tidak bisa diurai seperti mulsa plastik, mulsa plastik hitam perak atau karung. Mulsa jenis ini biasanya dipasang sebelum tanaman/bibit ditanam, lalu beri lubang sesuai dengan jarak tanam. Tak hanya dibidang pertanian Di beberapa lahan rawa pemanfaatan mulsa belum banyak dilakukan. Menurut penilitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Lahan Rawa (Balittra), tanaman tomat bisa ditanam pada lahan rawa, baik menggunakan sistem surjan maupun metode hamparan, tergantung pada tipe luapan. Menanam tanaman tomat bisa dilakukan pada musim hujan maupun musim kemarau.

Akan tetapi penanaman pada musim kemarau sering mengalami kekeringan akibat dari curah hujan yang rendah, hal ini menyebabkan hasil dari tomat menjadi rendah. Salah satu upaya untuk mengatasi kekeringan yakni dengan cara menggunakan mulsa sebagai penutup. Anda bisa menggunakan bahan mulsa seperti mulsa plastik untuk mulsa anorganik, atau alang-alang, dan brangkasan palawija untuk mulsa organik. Tak hanya untuk atasi kekeringan berikut adalah manfaat lain dari mulsa tanaman:

1. Terhindar dari gulma

Dengan menggunakan mulsa plastik maka tanaman Anda akan bebas dari gulma, hal ini bisa terjadi karena area yang ditanam hanya cukup untuk tanaman, selebihnya akan tertutup oleh mulsa.

2. Mencegah hama dan penyakit

Mulsa plastik biasanya berwarna perak pada bagian atas, warna perak dari pastik mulsa ini berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah serta memantulkan cahaya dari atas sehingga hama yang hinggap dibawah daun akan terganggu.

3. Menghemat biaya

Harga dari plastik mulsa yang mahal sebenarnya lebih murah jika dibandingkan dengan keuntungan yang didapat seperti menghemat pembelian pestisida dan menghemat biaya penyiangan.

4. Meningkatkan produksi panen

Terhindar dari hama dan penyakit mengakibatkan pertumbuhan pada tanaman lebih baik sehingga dapat menghasilkan kualitas produksi dari tanaman yang baik juga.

Demikian artikel singkat mengenai beberapa manfaat dari plastik mulsa. Besar harapan, artikel yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi banyak orang, terima kasih.



Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama