Kutu daun sering disebut apids. Hama ini terdiri atas beberapa jenis, seperti Myzus persicae Sulz. dan Aphis gossypii. Hama kutu daun bisa mengakibatkan kerugian secara langsung karena mengisap cairan yang berada di daun atau batang tanaman.
Daun tanaman yang sudah terserang kutu akan berubah menjadi keriput, berwarna kekuningan, dan terpuntir sampai pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Bahkan, serangan hama yang tidak segera diatasi bisa mengakibatkan tanaman layu dan mati.
Baca Juga:
- Inilah Cara Mudah Menanam Tanaman Cendana, Penasaran?
- Berikut Adalah Jenis Tanaman Mematikan yang Harus Anda Ketahui!
- Inilah Ciri-Ciri Blewah yang Sudah Matang Yang Harus Diketahui
Selain kerugian langsung pada tanaman, kutu daun juga bisa mengakibatkan kerugian secara tidak langsung karena kutu dapat mejadi vektor virus tertentu. Virus yang ditularkan oleh kutu yang menyerang tanaman cabai yaitu virus menggulung daun kentang (PLRV) dan virus kentang (PVY). Intensitas serangan penyakit virus tersebut lebih tinggi pada musim kemarau, saat populasi kutu daun sedang tinggi.
Selan itu, kutu juga mengeluarkan cairan manis (madu) yang menjadi media atau tempat tumbuh para cendawan berwarna hitam (embun jelaga). Pertumbuhan embun jelaga dapat terjadi di seluruh permukaan daun dan mengakibatkan proses fotosintesis menjadi terhambat. Serangan embun jelaga yang hebat bisa mengakibatkan semua daun tanaman berguguran dan tanaman tumbuh merana.
Karena efek yang diciptakan oleh hama kutu daun ini termasuk merugikan, Anda perlu mengendalikan serangan hama saat ini mungkin. Berikut ini beberapa pengendalian yang bisa Anda lakukan.
1. Lokasi Bertanam
Posting Komentar