Budidaya terong sering kali dianggap lebih ideal dilakukan pada musim kemarau karena curah hujan yang rendah memudahkan pengendalian penyakit dan menjaga struktur tanah. Namun belum tentu saat musim hujan menjadi penghalang bagi petani terong. Dengan teknik yang tepat, budidaya terong di musim hujan tetap bisa memberikan hasil yang optimal.
Baca juga :
- Mau Panen Melon Cepat dan Bersih? Plastik Mulsa Jawabannya!
- Dari Plastik Jadi Taktik: Strategi Bertani di Era Modern
- Plastik Mulsa: Inovasi Cerdas untuk Bertani Lebih Praktis di Lahan Terbatas
1. Pemilihan Lahan dan Drainase
Langkah pertama yang sangat penting adalah memilih lahan dengan sistem drainase yang baik. Terong tidak menyukai tanah tergenang air, karena kondisi tersebut dapat menyebabkan akar cepat membusuk. Pastikan lahan memiliki kemiringan cukup atau dibuatkan saluran drainase di sekeliling bedengan agar air hujan tidak menggenangi area tanam.
2. Penggunaan Bedengan Tinggi
Bedengan tinggi merupakan strategi penting saat menanam terong di musim hujan. Ketinggian nya di sekitar 3-40 cm dan lebar hingga 100 cm. Tujuannya adalah agar akar tanaman tidak langsung terpapar air berlebih. Jarak antar bedengan juga harus cukup lebar untuk menyalurkan air dengan lancar.
3. Mulsa Plastik sebagai Pelindung Tanah
Penggunaan mulsa plastik sangat disarankan untuk menanam terong saat musim hujan. Mulsa berfungsi menjaga kelembapan tanah tetap stabil, mengurangi pertumbuhan gulma, dan melindungi tanah dari hantaman air hujan yang bisa merusak struktur tanah dan akar tanaman. Mulsa juga membantu menghindari cipratan tanah ke daun, yang kerap menjadi sumber penyakit.
4. Pemilihan Varietas dan Penanaman
Pilihlah varietas terong yang tahan terhadap penyakit dan memiliki sistem perakaran yang kuat. Sebelum tanam, sebaiknya benih disemaikan terlebih dahulu dan ditanam ketika tanaman berusia 3–4 minggu. untuk menghindari stress pada tanaman muda Anda bisa menanam saat cuaca cerah
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Musim hujan biasanya membawa kelembapan tinggi yang memicu serangan penyakit seperti layu bakteri, busuk batang, dan bercak daun. Oleh karena itu, lakukan penyemprotan fungisida alami secara berkala, dan pangkas daun-daun bagian bawah yang terlalu rimbun agar sirkulasi udara tetap baik. Jangan lupa juga untuk rutin memeriksa adanya hama seperti ulat daun dan kutu kebul.
6. Pemupukan dan Perawatan Rutin
Pemupukan sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan kombinasi pupuk organik dan kimia. Pupuk kandang atau kompos dapat diberikan saat awal tanam, kemudian dilanjutkan dengan pupuk NPK secara bertahap sesuai fase pertumbuhan. Pastikan juga untuk melakukan penyiangan dan pengamatan kondisi tanaman secara rutin.
Dengan teknik yang tepat seperti pengaturan drainase, penggunaan mulsa plastik, dan perawatan intensif, budidaya terong di musim hujan tetap bisa menghasilkan panen yang memuaskan. Jangan ragu untuk mencoba, karena dengan pengalaman dan ketelitian, musim hujan bukan lagi menjadi tantangan, tapi peluang.
Posting Komentar