Manfaat Amaranth bagi Pencernaan dan Kesehatan Jantung!

amaranth

Amaranth atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai bayam biji, merupakan tanaman pangan kuno yang sudah dikonsumsi sejak ribuan tahun lalu. Tanaman ini berasal dari kawasan Amerika Tengah dan Selatan, serta menjadi bagian penting dari budaya makan bangsa Aztec. Meskipun popularitasnya sempat menurun, kini amaranth kembali dilirik sebagai salah satu “superfood” karena kandungan gizinya yang luar biasa. Tidak hanya bijinya yang dapat diolah menjadi makanan, tetapi juga daunnya sering dijadikan sayuran bergizi. Dua manfaat besar yang banyak dikaitkan dengan amaranth adalah kemampuannya mendukung kesehatan pencernaan serta menjaga fungsi jantung agar tetap optimal.

Baca juga:

Salah satu alasan utama amaranth baik untuk pencernaan adalah kandungan seratnya yang tinggi. Serat pangan merupakan komponen penting dalam makanan yang membantu melancarkan pergerakan usus dan mencegah sembelit. Dalam satu cangkir biji amaranth matang, terkandung sekitar 5 gram serat, jumlah yang cukup besar untuk membantu memenuhi kebutuhan serat harian. Serat juga berperan dalam menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yaitu kumpulan bakteri baik yang mendukung sistem pencernaan. Dengan usus yang sehat, penyerapan nutrisi menjadi lebih optimal dan sistem kekebalan tubuh pun dapat bekerja lebih baik.

Selain mencegah sembelit, serat dalam amaranth juga memiliki manfaat dalam mengontrol berat badan. Hal ini tentu saja sangat berguna bagi mereka yang sedang menjalani program diet. Dengan demikian, mengonsumsi amaranth tidak hanya menyehatkan pencernaan, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan berat badan agar tetap ideal.

Tidak berhenti di pencernaan, amaranth juga memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan jantung. Kandungan serat larut di dalamnya mampu membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kolesterol jahat yang menumpuk dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Dengan rutin mengonsumsi makanan kaya serat seperti amaranth, kadar kolesterol dapat lebih terkendali sehingga aliran darah tetap lancar dan risiko penyumbatan dapat diminimalisasi.

Selain serat, amaranth juga kaya akan protein nabati. Biji amaranth mengandung semua asam amino esensial, termasuk lisin yang jarang ditemukan dalam biji-bijian lain. Protein berkualitas tinggi ini membantu memperbaiki jaringan tubuh sekaligus mendukung metabolisme. Dari sisi kesehatan jantung, protein berperan dalam menjaga tekanan darah tetap stabil dan mengurangi risiko hipertensi, salah satu faktor utama penyebab penyakit kardiovaskular.

Mineral yang terkandung dalam amaranth pun memberi kontribusi besar terhadap kesehatan jantung. Amaranth mengandung magnesium dalam jumlah tinggi, mineral yang terbukti berperan dalam relaksasi pembuluh darah dan menjaga irama jantung tetap normal. Kekurangan magnesium sering dikaitkan dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan gangguan jantung. Selain itu, amaranth juga kaya kalium, yang berfungsi menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Dengan keseimbangan kalium yang baik, tekanan darah dapat lebih terkontrol sehingga jantung tidak bekerja terlalu keras.

Tidak kalah penting, amaranth mengandung antioksidan yang membantu melawan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan memicu berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit jantung. Antioksidan seperti polifenol dan flavonoid dalam amaranth bekerja dengan cara menetralisir radikal bebas tersebut. Dengan demikian, risiko peradangan pada pembuluh darah dan kerusakan jaringan jantung bisa ditekan.

Dari sisi pencernaan, antioksidan ini juga bermanfaat. Peradangan kronis pada sistem pencernaan sering menjadi pemicu gangguan seperti sindrom iritasi usus atau radang usus. Dengan kandungan antioksidan yang melimpah, amaranth dapat membantu mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan.

Amaranth juga cocok dikonsumsi bagi mereka yang memiliki intoleransi gluten. Tidak seperti gandum, barley, atau rye, amaranth secara alami bebas gluten. Artinya, biji ini aman dikonsumsi oleh penderita celiac disease atau orang yang sensitif terhadap gluten. Dengan mengganti sebagian sumber karbohidrat dengan amaranth, mereka tetap bisa mendapatkan nutrisi lengkap tanpa harus khawatir mengalami gangguan pencernaan akibat gluten.

Dari segi kuliner, amaranth sangat fleksibel. Biji amaranth bisa dimasak seperti nasi, diolah menjadi bubur, atau dicampurkan dalam sup dan salad. Bahkan, amaranth dapat dipanggang hingga mengembang seperti popcorn dan dijadikan taburan pada makanan ringan. Daunnya pun kaya nutrisi dan dapat dimasak layaknya sayur bayam biasa. Dengan banyaknya pilihan olahan, amaranth tidak hanya sehat tetapi juga mudah dikreasikan sesuai selera.

Kesimpulannya, amaranth adalah makanan bergizi yang menawarkan manfaat besar bagi pencernaan dan kesehatan jantung. Kandungan seratnya membantu melancarkan sistem pencernaan sekaligus mengendalikan kolesterol, sementara mineral dan antioksidannya mendukung fungsi jantung agar tetap sehat. Ditambah sifatnya yang bebas gluten, amaranth dapat menjadi pilihan karbohidrat dan protein nabati yang aman serta menyehatkan. Tidak mengherankan bila tanaman kuno ini kembali populer di era modern, karena manfaatnya benar-benar relevan dengan gaya hidup sehat yang semakin banyak digalakkan masyarakat saat ini.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama