Bawang merah adalah bumbu dapur yang hampir selalu ada di setiap masakan Nusantara. Dari sambal, tumisan, sup, hingga bumbu goreng semua terasa lebih sedap dengan tambahan bawang merah. Namun, satu hal yang sering membuat orang enggan mengupas bawang adalah rasa pedas di mata yang membuat kita menangis tanpa sebab. Fenomena ini bukan mitos, tetapi reaksi ilmiah yang menarik. Artikel ini akan membahas mengapa bawang merah membuat mata pedas, bagaimana mekanismenya, dan tips sederhana untuk mengurangi efek perih saat mengolah bawang.
Baca Juga:
- Kisah Petani Sukses Rahasia di Balik Lembaran Mulsa
- Potensi Biji Teratai Manfaat, Cara Mengolah, dan Peluang Usaha
- Nanas, Buah Lezat yang Tumbuh dari Tanaman yang Hanya Berbuah Sekali
Asal Mula Rasa Pedas di Mata Saat Mengiris Bawang Merah
Saat bawang merah dipotong, lapisan selnya pecah. Di dalam jaringan bawang terdapat enzim bernama alliinase dan senyawa sulfur bernama sulfoxide. Dalam kondisi normal, kedua elemen ini tidak saling bertemu. Namun ketika bawang dipotong, enzim dan sulfur bereaksi menghasilkan gas bernama Syn-Propanethial-S-Oxide, atau sering disebut lachrymatory factor.
Gas inilah yang membuat mata terasa pedas dan mengeluarkan air mata. Saat gas naik ke udara dan mencapai permukaan mata, ia bereaksi dengan air mata dan membentuk asam ringan. Tubuh kemudian menganggapnya sebagai iritasi dan memaksa mata memproduksi air lebih banyak untuk membilasnya. Inilah alasan kenapa kita seolah “menangis” ketika memotong bawang.
Gas Pelindung Mekanisme Bertahan Bawang Merah di Alam
Yang menarik, gas penyebab mata pedas ini bukan hanya kebetulan. Para peneliti menemukan bahwa mekanisme ini adalah sistem pertahanan alami bawang merah. Ketika hewan atau organisme mencoba memakan umbi, gas ini muncul sebagai sinyal bahaya yang membuat predator menjauh.
Dengan kata lain, bawang merah seolah berkata: “Jangan makan aku!”
Gas pelindung ini membantu bawang bertahan hidup dan bereproduksi di lingkungan liar.
Dalam dunia botani, ini disebut mekanisme pertahanan kimia, mirip seperti cara cabai menghasilkan capsaicin untuk menimbulkan sensasi pedas, atau tanaman pepaya yang memiliki getah untuk mencegah hama.
Manfaat Senyawa Sulfur pada Bawang Merah
Meskipun gas pelindung bawang menyebabkan iritasi mata, senyawa sulfur di dalamnya justru memiliki banyak manfaat kesehatan, antara lain:
✔ Antibakteri dan antijamur
Bawang merah dikenal sering digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi infeksi ringan.
✔ Menjaga kesehatan jantung
Senyawa sulfur mampu membantu menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan peredaran darah.
✔ Antioksidan tinggi
Kandungan quercetin pada bawang merah membantu melawan radikal bebas yang merusak sel tubuh.
✔ Meningkatkan imunitas
Tak heran bawang merah sering dipakai untuk ramuan tradisional seperti minyak bawang untuk anak.
Dengan demikian, meski membuat mata pedas, bawang merah menyimpan banyak manfaat bagi tubuh.
Fakta Menarik Tentang Gas Pelindung Bawang Merah
Beberapa fakta unik yang jarang diketahui:
-
Gas lachrymatory factor hanya terbentuk saat bawang dipotong atau dihancurkan.
-
Suhu dingin bisa mengurangi pelepasan gas tersebut.
-
Bawang merah cenderung lebih “pedas di mata” dibanding bawang bombay karena memiliki kadar sulfur yang lebih tinggi.
-
Ada varietas bawang modern yang dirancang low-sulfur sehingga tidak membuat mata berair.
Tips Mengiris Bawang Merah Tanpa Air Mata
Jika Anda sering memasak, tips berikut bisa sangat membantu:
1. Dinginkan bawang sebelum dipotong
Simpan bawang di kulkas 15–20 menit untuk memperlambat reaksi enzim.
2. Gunakan pisau yang sangat tajam
Potongan halus mengurangi pecahnya sel sehingga gas yang keluar lebih sedikit.
3. Potong dekat air mengalir
Air dapat menarik dan mengikat gas sulfur sebelum mencapai mata.
4. Gunakan kipas atau ventilasi
Angin akan mengarahkan gas menjauhi wajah Anda.
5. Hindari memotong bagian akar terlebih dahulu
Bagian akar memiliki konsentrasi sulfur tertinggi.
Dengan teknik ini, memasak jadi lebih nyaman tanpa “drama air mata.”
Bawang merah membuat mata pedas karena menghasilkan gas pelindung alami bernama Syn-Propanethial-S-Oxide ketika dipotong. Gas ini merupakan mekanisme pertahanan bawang dari pemangsa di alam liar. Meskipun menyebabkan iritasi mata, bawang merah kaya manfaat, terutama kandungan sulfur dan antioksidannya.
Memahami mekanismenya membuat kita bisa mengolah bawang dengan lebih nyaman. Dengan teknik sederhana seperti mendinginkan bawang, memakai pisau tajam, dan memotong dekat air, proses memasak pun menjadi lebih menyenangkan.

.png)
Posting Komentar