Cara Budidaya Kedelai Hitam Dengan Hasil Memuaskan

 

Kedelai Hitam adalah salah satu varietas jenis kedelai yang ada. Kedelai ini biasa di manfaatkan untuk membuat kecap, tauco, tempe, susu kedelai, tahu dan lainnya. Namun kedelai hitam paling banyak digunakan untuk membuat kecap. Kini mulai banyak yang membudidayakan kedelai hitam ini, karena selain memiliki nilai nutrisi sangat baik, kedelai hitam juga dipercaya lebih mudah ditanam dibandingkan kedelai putih.

Baca Juga

Persiapan Bibit

Pilihlah bibit yang berkualitas jika ingin ditanam. Bibit kacang kedelai hitam dapat diperoleh di toko pertanian. Bibit tersebut kemudian direndam dalam air selama kurang lebih 30 menit. Selanjutnya bibit dapat disemai pada lahan. Sebelum melakukan persemainnya sebaiknya siapkan dahulu lahan semai tersebut. Buatlah bedengan dengan ukuran 1 meter persegi dan untuk jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah bibit.

Setelah bedengan jadi, jika lahan memiliki pH tanah tidak sesuai dengan syarat tumbuh kedelai hitam maka lakukan pengapuran pada tanah bedengan memakai dolomit atau kapur pertanian. Lalu lakukan pemupukan pada bedengan dengan menggunakan pupuk kandang, urea, KCl, dan TSP.

Apabila bibit dan bedengan semai siap maka selanjutnya lakukan penyemaian pada bedengan tersebut. Sebelum itu buat dahulu lubang tanam untuk menyemai bibit jangan telalu dalam dengan jarak 5 cm x 5 cm dan setiap lubang diisi dengan 1 bibit. Bibit akan tumbuh dan dapat dipindahkan setelah berumur 7 hari setelah semai.

Pengolahan Tanah

Sebelum menanam kedelai hitam yang harus anda lakukan adalah bersihkan gulma dan rumput liar yang tumbuh di lahan tanam. Taburkan pupuk kandang sekitar 1 kwintal/hektar lalu diamkan selama 1 minggu. Selanjutnya tanah dibajak, digaru, dan diratakan. Buat saluran drainase dengan jarak kurang lebih 3–4 m yang berfungsi mencegah genangan air yang berlebihan pada lahan tanam. Genangan air menyebabkan tanaman membusuk dan mati. Setelah itu diamkan tanah selama 3 minggu, setelah itu dapat ditanami kedelai hitam.


Penanaman

Rendam benih dalam air sekitar 0,5 jam dan dicampur Legin jika akan ditanam di tanah yang belum pernah ditanami kedelai hitam sebelumnya. Atur jarak tanam antarlubang tanam dengan ukuran 25 × 25 cm.

Lubang dibuat sedalam 5 cm. Masukkan sebanyak 2—3 biji per lubang tanam. Tutup lubang dengan tanah gembur, jangan dipadatkan biar kecambah bisa menembus tutupan tanah. Usahakan waktu tanam dilakukan pada akhir musim hujan agar tanaman dapat tumbuh baik.

Perawatan

Setelah menanam lakukan penyulaman pada benih yang tidak muncul ketika umur 5–6 hari. Sebaiknya penyulaman dilakukan saat panas matahari tidak terik yaitu sore hari. Selanjutnya lakukan penyiangan pada umur 2–3 minggu dan pada saat tanaman telah berbunga, sekitar 6 minggu setelah tanam. Peninggian bedengan juga dilakukan agar sistem perakaran dapat tumbuh baik dan mampu menyerap nutrisi dari pemupukan secara maksimal. Pemupukan sendiri dilakukan setelah 2 minggu tanam dengan dosis Urea:SP-36:KCl = 50:40:20, lalu pemupukan dilanjukan pada 6 minggu setelah tanam dengan dosis Urea:SP-36:KCl = 30:20:40. Lakukan pengairan mulai benih ditanam sampai pada tahap pengisian polong. Pengairan diberikan secukupnya, jangan terlalu becek apalagi sampai menggenang. Jangan melakukan pengairan saat menjelang panen, biarkan tanah dalam keadaan kering. Pantau tanaman dan jaga agar terhindar dari hama. Bila terlanjur terserang hama penyakit, berikan pestisida dan obat sesuai dosis yang tepat.

Pemanenan

Kedelai dapat dipanen setelah batang telah berwarna kuning kecoklatan, daun terlihat kuning dan berguguran, dan buahnya memiliki warna kuning kecolatan dan polong sudah tua. Kedelai hitam untuk konsumsi dipanen setelah 75-100 hari dan kedelai untuk benih dipanen setelah berumur 100-110 hari. Buah diambil setelah itu dijemur hingga kering, maka polong akan terlepas dari kulit buah sendiri. Jika telah dikeringkan, simpan kedelai pada tempat kering.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama