Panduan Lengkap Budidaya Cabai Dengan Mulsa Plastik

Anda pastinya sudah tak asing lagi dengan tanaman cabai, karena cabai memang seringkali dikonsumsi sehari-hari. Karena rasanya yang pedas membuat tanaman ini banyak digemari masyarakat. Di Indonesia sendiri banyak sekali makanan yang memakai bahan cabai untuk menambah rasa pedas pada masakan.

Teknik menanam cabai dengan sistem mulsa plastik yaitu salah satu teknik menanam cabai yang banyak dipakai untuk membudidayakan tanaman cabai, terutama untuk para petani yang hendak menanam dalam skala luas. Teknik budidaya cabai dengan memakai sistem mulsa plastik ini banyak dipakai karena gampang dalam proses persiapan, perawatan serta bisa meminimalisir biaya. Berikut ini penjelasan tentang cara budidaya cabai dengan mulsa plastik :

Pengolahan Lahan Tanam

Pengolahan lahan tanam meliputi persiapan seperti menyiangi gulma dan menggemburkan tanah. Walaupun tanaman cabai mampu beradaptasi dengan berbagai lingkungan, tetapi sebaiknya tanah yang hendak ditanami mempunyai kadar pH tanah yang normal antara 5-7 dan terpapar sinar matahari penuh sepanjang siang.

Untuk memudahkan perawatan nantinya anda juga perlu membuat sumber air seperti sumur bor yang berfungsi untuk pengairan tanaman kelak. Pakai herbrisida untuk mengatasi gulma dan rumput liar kemudian gemburkan tanah dengan memakai cangkul ataupun traktor mesin.


Pemberian Pupuk Dasar

Sama halnya seperti cara menanam semangka atau cara menanam terong yang membuat bedengan, sesudah digemburkan maka buatlah lajur calon bedengan. Jarak antar lajur sekitar 30cm-50cm. Setiap lajur diisi dengan pupuk dasar. Kemudian, pupuk dasar yang akan dipakai ini yaitu gabungan pupuk organik dan pupuk buatan jadi bisa memenuhi kebutuhan unsur hara makro ataupun mikro.

Untuk pupuk dasar pakai pupuk kandang yang banyak tak masalah kemudian untuk pupuk buatannya pakailah PHONSKA+SP36 dengan perbandingan 2:1. Umumnya untuk 1 ha memerlukan 8-12 karung PHONSKA dan 4-6 karung SP36. Berikan tambahan juga pupuk kalcium. Aduk sampai merata pupuk dalam lajur memakai cangkul ataupun mesin traktor rotari. Sesudah itu tutup pupuk dan bentuklah bedengan diatasnya dengan lebar bedengan sekitar 50cm-100cm dan tinggi 20cm

Pemasangan Plastik Mulsa

Untuk pemasangan plastik mulsa pastikan ukuran plastik mulsa yang dipakai sesuai dengan lebar bedengan yang anda buat. Untuk warna perak pastikan diatas kemudian buat 2 baris lubang tanam disetiap bedengan dengan jarak setiap lubang 40cm, untuk cabai rawit dan untuk musim penghujan jaraknya bisa lebih lebar. Pasanglah mulsa plastik dalam kondisi sudah di tarik bentang ulur jadi plastik tak gampang memuai disiang hari jadi plastik menggelembung.
Persiapan Bibit Tanaman Cabai

Supaya memperoleh bibit kualitas unggul, maka anda sebaiknya membeli benih di toko pertanian yang mana sudah terjamin kualitasnya. Umumnya merk benih yang sudah terkenal akan mempunyai harga tinggi. Sesudah memperoleh benih tanaman cabai, maka selanjutnya yaitu melaksanakan proses penyemaian cabai yang tak jauh beda seperti pada cara menanam cabai hidroponik ataupun cara menanam cabai dengan serbuk kayu. Berikut ini langkah-langkahnya :
  • Langkah pertama rendamlah benih dengan air yang sudah diberi ZPT Auxin dan fungisida sistemik selama sekitar 6-12 jam.
  • Ambil benih kemudian buntal dengan kain basah selama 3 hari
  • Siapkan plastik pot kecil kemudian isi dengan tanah yang sudah diayak halus
  • Atur dan susunlah dalam box wadah pot tadi
  • Sesudah benih berkecambah maka sirami tanah pot kemudian lubangi bagian tengahnya dengan lubang dangkal sekitar 2mm-3mm.
  • Tanamlah biji yang sudah berkecambah dan tutup dengan layar sampai biji tumbuh
  • Rajin-rajinlah untuk menyirami dnegan porsi yang pas sampai usia bibit 30 hari dan siap dipindah ke bedengan.
Penanaman Bibit di Bedengan

Proses penanaman bibit cabai, Anda bisa melubangi tanahnya kemudian dikocor dengan tricoderma yang akan menjadi fungisida alami dalam tanah yang fungsinya untuk mencegah dari layu fusarium. Kemudian besoknya dikocor dengan NPK 16-16-16+insektisida. Hari berikutnya lagi bibit cabai bisa ditanam. Pastikan untuk melaksanakan penanaman pada sore hari kemudian segera disirami .

Pastikan juga untuk segera memasang ajir sebelum 5 hari pertama supaya ajir tak melukai akar tanaman cabai. Untuk 10 hari pertama maka anda harus rutin melaksanakan penyulaman pada bibit yang mati. Jika ada bibit yang daunnya menguning serta layu, segera untuk mencabut dan kocorlah tempat tersebut dengan cairan fungisida kontak.


Pemupukan Susulan

Pada proses pemupukan susulan dibagi menjadi 3 cara. Berikut penjelasannya :
  • Pemupukan Model Kocor
Proses pemupukan susulan pertama dilaksanakan 10 hari sesudah tanam. Pakailah campuran pupuk NPK 16-16-16, NPK Grower, KNO3 dan pupuk Mashitam atau Humagrow dengan perbandingan 5:2:1:1 dengan dosis 1 gelas 300cc untuk 40-50 Liter air.
Ulangi degan interval 7 hari dengan dosis bertambah 1/2 gelas setiap kali pemupukan larutan dikocorkan ke pangkal tanaman cabai. Lanjutkan sampai masa pembungaan yaitu sekitar umur 35-40 hari sesudah tanam kemudian ganti komposisi menjadi NPK 16-16-16, MKP, dan Mashitam dengan perbandingan 5:3:1. Yang fungsinya untuk memaksimalkan ukuran buah.
  • Pemupukan Model Semprot
Umumnya untuk pupuk yang dipakai pada model semprot yaitu POC dan ZPT. Ini lebih fokus kearah unsur hara mikro yang tak banyak ada pada pupuk organik seperti Boron, Mangan, Magnesium, Calsium, Zinc, Cu, dll.
Sedangkan ZPT yaitu hormon perangsang tumbuh yang dipakai untuk memacu perkembangan tanaman sesuai jenis hormon yang dipakai. Yang perlu anda perhatikan yaitu dosis pemakaian yang tertera di label kemasan. Usahakan jangan terlalu berlebihan terutama untuk ZPT karena bisa mengakibatkan pertumbuhan abnormal.
  • Pemupukan Model Lep
Pada pemupukan model lep umumnya dikerjakan ketika buah sudah besar yang bertujuan untuk memperbesar ukuran buah. Waktu pemupukan bersamaan dengan pengairan bedengan sambil menebar pupuk NPK dan MPK pada sela-sela bedengan supaya larut bersama air dan segera terserap tanaman.

Penanggulangan Hama dan Penyakit

Untuk tanaman cabai sendiri mempunyai hama dan penyakit yang bermacam-macam mulai dari waktu persemaian tanaman ini bisa terserang rebah semai. Kemudian sesudah ditanam pun tak luput dari serangan berbagai penyakit seperti layu fusarium, busuk daun, layu bakteri, bulai, keriting serta lalat buah.

Untuk menangani serangan hamanya maka perlu mengklasifikasikan hama jadi bisa dilaksanakan penanganan hama terpadu. Untuk penyakit yang berasal dari jamur dan cendawan, maka bisa memakai fungisida kontak dan sistemik. Untuk penyakit yang disebabkan bakteri maka pakai bakterisida. Untuk penyakit keriting dan bulai daun maka kendalikan serangga vektornya memakai insektisida berbahan aktif abamektin. Penanganan hama ulat grayak dan lalat buah pakailah insektisida yang konsentrasinya diatas 50 EC serta berbau menyengat.


Pemanenan Cabai

Untuk cabai jenis TM, umumnya anda sudah bisa mulai panen pada umur 75 hari sesudah tanam dan untuk cabai rawit umumnya pada usia 90 hari sesudah tanam. Untuk tanaman cabai yang siap panen yaitu buahnya yang sudah berubah menjadi warna merah. Dan pastikan anda memetik bersama gagangnya supaya buah cabai lebih awet dan tahan angkut. Waktu pemanenan yaitu sekitar 3-5 hari sekali dengan puncak panen umumnya pada panen ke 8-10.
Selesai sudah artikel untuk hari ini, jangan lupa selalu kunjungi website ini untuk update berita terbaru ya. Sampai jumpa.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama