Cara Jitu Mengatasi Hama dan Penyakit Pada Bawang Merah

Bawang Merah (Allium cepa var ascalonicum L Back) adalah semacam tanaman sebagai bumbu beragam masakan di dunia datang dari Iran, Pakistan serta pegunungan-pegunungan di samping utaranya, lalu dibudidayakan didaerah dingin yang bersub-tropis ataupun tropis, umbi bawang bisa dikonsumsi mentah, untuk bumbu masak, acar, obat tradisional, kulit umbinya bisa jadikan zat pewarna serta daunnya dapatlah dipakai untuk kombinasi sayur.

Bawang Merah

Seperti tanaman yang lain tanaman bawang merah ini dapat tak lepas dari serangan hama serta penyakit yang bisa menghalangi perkembangan serta menurunkan kwalitas hasil panen. Nah di bawah ini type hama serta penyakit yang kerap menyerang tanaman bawang merah serta langkah untuk ingindaliannya, simak penjelasannya berikut ini.

1. Ulat (Agrotis Ipsilon)

Type hama ini menyerang tanaman bawang merah di bagian bawah tanaman seperti akar, umbi bawah, umumnya serangan berlangsung pada saat matahari mulai terbenam, jika siang hari ulat tanah ini bersembunyi di dalam tanah untuk hindari sinar matahari, tanaman bawang merah yang diserang ulat tanah ini bakal terlihat layu serta pada akhirnya mati.

Baca Juga: Beberapa Cara Menanam Kacang Tanah, Dijamin Panen Banyak!

Langkah pencegahanya :

Untuk pencegahanya bisa dikerjakan dengan memakai insektisida tabor yang memiliki bahan aktif karbofuran (furadan, regent) dengan dosis 10-12 kg/ha. Untuk langkahnya ditabur ditanah atau digabung waktu pemupukan.

2. Ulat Grayak (Spodoptera litura)

Hama ini menyerang tanaman saat malam hari, ulat grayak ini datang dari telur serangga spodoptera litura yang berwarna putih kelabu, telur ditempatkan didaun hijau, telur berwarna putih seperti kapas, lama saat injubasi sekitaran 3 hari. Telur menetas jadi larva kecil serta masuk ke daun bawang merah serta makan dari dalam daun, daun tampak transparan serta berlubang sisi yang dikonsumsi. Larva kecil bersembunyi di dalam daun apabila telah besar bersembunyi di dalam tanah. Pada serangan hebat bisa menggunakan daun bawang merah dalam 2 malam.

Langkah pencegahanya

Untuk pencegahanya bisa dikerjakan dengan mengambil telur, ulat grayak dari daun serta dengan lakukan penyemprotan insektisida lannete hijau serta untuk ulat yang besar dengan memakai insektisida memiliki bahan aktif klorfenapir.

3. Lalat Penggorok Daun (Liriomyza Chinensis) 

Hama ini apabila menyerang tanaman bawang merah menusukkan telurnya ke daun tanaman itu, dengan ditandai bintik-bintik kecil lurus seperti ujung jarum. Selang 2 hari bintik-bintik itu membuat garis lurus seperti berwarna putih serta makin lama daun mulai jadi kering. Apabila serangan sangat hebat sampai ke akar bakal mengakibatkan busuk serta keluarkan belatung.

Langkah pencegahanya

Untuk pencegahanya bisa dikerjakan dengan menyemprotkan insektisida memiliki bahan aktif Abamectin (demolish, agrimec).

4. Tungau

Hama ini menyerang pada daun tanaman bawang merah lewat cara mengisap cairan pada daun hingga daun jadi kering serta pada akhirnya mati. Umumnya type hama ini menyerang tanaman bawang merah ketika musim kemarau. Berkembang begitu cepat waktu hawa mulai panas. Untuk serangan yang demikian hebat daun tampak kering dalam 3 hari serta tanaman juga jadi mati.

Langkah pencegahanya

Untuk pencegahanya bisa dikerjakan dengan memakai insektisida memiliki bahan akatif Fenpropatrin (meotrin 50 ec) dengan dosis 20-30 ml/17 liter air, dengan interval 5 hari

5. Penyakit Cekik (Dumping off)

Penyakit ini kerap menyerang tanaman muda yang ditanam dari biji pada saat masihlah dipersemaian cendawan ini menyerang sisi tanaman di bawah tanah sampai leher batang (sisi permukaan tanah) sampai akar serta leher batang busuk serta jadi kering. Setelah itu tanaman itu bakal layu mendadak tanpa ada memberi tanda-tanda menguning pada daunnya. Penyakit ini ditularkan lewat biji.

Langkah pencegahanya

Untuk ingindalian bisa dikerjakan dengan memberi perlukaan pada bijinya sebelum saat ditanam.

6. Penyakit Mati Pucuk

Penyakit ini awal mula menyerang ujung daun sampai warnanya menguning, lalu sel-selnya mati serta jadi kering. Lalu tanda-tanda menyebar ke bawah hingga lebih kurang 15 cm. di bagian daun yang kering ini pada akhirnya terlulai ke bawah sembari membuat pilin. Penyakit ini disebarkan lewat hawa serta bersembunyi dalam tanah. Serangan bisa muncul setiap waktu saat tanaman mulai berusia ½ bln..

7. Penyakit Trotot (Downy Mildew)

Penyakit satu ini bisa menyerang dengan cara systemis atau local serta sebarluaskan dengan hawa. Tanaman yang diserang daun bakal jadi pucat dan menguning. Jika hawa lembab daun yang diserang bakal tunjukkan tanda-tanda seperti bintik-bintik berwarna ungu. Apabila hawa kering bakal tunjukkan bintik-bintik putih sedemikian rupa. Hingga daun itu bintik-bintik besar. Serangan ini bakal nampak pada keadaan kelembapan hawa yang tinggi serta suhu yang dingin pada 4-25 derajat celcius.

Langkah pencegahanya

Untuk pencegahanya bisa dikerjakan dengan pemanasan kering dengan suhu 41 derajat celcius sepanjang kian lebih 4 jam pada umbi-umbi bibit disangka memiliki kandungan penyakit embun itu.

Baca Juga: Buah dan Bunga Pada Tanaman Cabai Anda Rontok? Inilah Tipsnya!

8. Penyakit Noda Ungu

Penyakit ini menyerang daun, tangkai bunga serta umbi bawang. Penyakit ini menyerang tanaman bawang lewat luka atau mulut kulit serta memberi tanda-tanda bintik lingkaran konsentris warna ungu pada pusatnya yang melebar jadi makin tidak tebal serta pada akhirnya berwarna abu-abu pada daerah sekitarnya.

Sisi yang rusak ini biasanya membuat cekungan. Disangka penyebaran penyakit ini lewat umbi bibit serta percikan air dari dalam tanah. Gejalanya kerap muncul berbarengan dengan penyakit embun upas. Penyakit ini susah diberatas namun pada bawang merah lebih tahan daripada bawang Bombay, hingga penyakit ini tidak sering diketemukan pada tanaman bawang merah. 

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama