Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh dengan sendirinya tanpa diharapkan pertumbuhannya. Tak hanya hama dan penyakit saja yang yang bisa merugikan tanaman, gulma atau tumbuhan yang tumbuh dengan sendirinya disekitar tanaman juga bisa menyebabkan kerugian pada tanaman Anda.
Jenis-jenis Gulma |
Mengenali jenis gulma dan cara mengatasinya penting dilakukan supaya Anda bisa memberi penanganan segera. Berikut ini adalah beberapa jenis gulma dan cara mengatasinya:
Baca Juga: 7 Jenis Pupuk Organik Terbaik untuk Kebun Rumahan, Alami non Kimia!
1. Gulma Rerumputan
Gulma rerumputan termasuk famili dari Graminaea (Poaceae). Gulma rerumputan mempunyai batang buat dan sedikit pipih, kebanyakan berongga. Jenis gulma yang satu ini mempunyai daun yang sempit layaknya teki-tekian namun mempunyai stolon di dalam tanah. Stolon membentuk jaringan menjadi rumit yang menyebabkan sulit diatasi secara mekanik atau fisik.
Ciri-ciri gulma rerumputan
- Mempunyai daun layaknya pita
- Tanaman tumbuh tegak atau menjalar
- Mempunyai pelepah serta helaian daun
- Batang tanaman beruas-ruas
2. Gulma Daun Lebar
Gulma daun lebar termasuk famili dari Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Gulma berdaun lebar biasanya tumbuh saat akhir-akhir budidaya.
Ciri-ciri gulma daun lebar
- Daunnya lebar dengan tulang daun membentuk jala.
- Menutupi cahaya pada tanaman.
3. Gulma Teki-tekian
Gulma teki-tekian termasuk famili dari Cyperaceae. Gulma yang satu ini sangat tahan terhadap pengendalian mekanik karena mempunyai umbi batang yang ada didalam tanah yang bisa tahan hingga beberapa bulan.
Ciri-ciri gulma teji-tekian
- Sangat tahan terhadap pengendalian mekanik.
- Biasanya batangnya berbentuk segitiga, bulat, dan tidak berongga.
- Mempunyai umbi batang yang bisa bertahan hingga beberapa bulan.
Berikut Beberapa Cara Mengendalikan Gulma:
1. Menggunakan cara preventif/pencegahan
- Tidak menggunakan pupuk kandang yang belum jadi.
- Membersihkan bibit-bibit tanaman dari campuran biji gulma.
- Melakukan sanitasi lahan dari gulma sebelum menanam tanaman.
2. Membasmi gulma secara mekanik/fisik
- Melakukan pengolahan tanah.
- Melakukan pemangkasan untuk mematikan gulma.
- Menggenangi gulma selama 3 sampai 8 minggu dengan kedalam 15 - 25 cm.
- Melakukan pembakaran.
- Menggunakan mulsa plastik untuk mencegah gulma melakukan fotosintesis.
3. Pengendalian gulma secara biologis
Pengendalian gulma secara biologis bisa dilakukan dengan cara menggunaka insekta, fungi, bakteri, dan sejenisnya.
4. Pengendalian gulma secara kimiawi
Mengendalikan gulma secara kimiawi adalah mengendalikan dengan menggunakan herbisida. Herbisida adalah senyawa atau material kimia yang disebar dilahan untuk memberantas atau menghambat pertumbuhan gulma, baik secara selektif atau non selektif.
Herbisida yang dipilih bisa berupa kontak atau sistemik. Penggunaan herbisida bisa digunakan saat pratanam, pratumbuh, atau bisa juga saat pasca tumbuh. Pengendalian gulma menggunakan herbisida digunakan saat cara membasmi hama gulma yang lainnya tidak bekerja dengan baik.
Baca Juga: Fakta Unik Dari Pisang Kipas Yang Jarang Berbuah
Menggunakan bahan kimia untuk mengendalikan gulma sangatlah efektif apalagi digunakan pada area yang luas. Namun, penggunaan herbisida secara berlebihan menyebabkan tanaman menjadi keracunan, serta membuat efek residu terhadap pencemaran lingkungan.
Nah, selesai sudah artikel kali ini yang membahas mengenai "Wajib Anda Ketahui! Mengenal Jenis Gulma & Cara Mengatasinya" Jangan lupa share agar semua mendapat informasi yang bermanfaat ini ya. See you later!
Posting Komentar