Dalam menanam cabai selain menentukan varietas atau jenis cabai yang digunakan, penataan dan pembuatan lahan bedengan juga merupakan salah satu faktor penting agar tanaman cabai dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum membuat lahan bedengan.
Bedengan Tanaman Cabai |
Pembuatan lahan bedengan yang terlalu rendah dapat menyebabkan bedengan terendam air yang pastinya akan berdampak fatal pada tanaman cabai, seperti lahan bedengan menjadi rusak serta pada tanaman cabai sistem perakatannya dapat membusuk karena tergenang air secara berlebih.
Agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat merugikan, para petani cabai dapat meningkatkan hasil panen yang lebih maksimal, para petani dapat membuat bedengan sebaik mungkin untuk meningkatkan hasil panen.
Baca Juga:
- Cara Menanam Melon Menggunakan Sistem Lanjaran, Mudah Dilakukan dan 100% Tumbuh!
- 6 Cara Budidaya Pohon Cengkeh, Rempah Asli Indonesia yang Kaya Manfaat!
- Cara Efektif Membasmi Rumput Liar Yang Tumbuh di Pekarangan Rumah
Berikut adalah beberapa tahapan sebelum membuat bedengan yang baik dan benar:
- Tentukan lahan yang akan dijadikan tempat atau lokasi dalam budidaya tanaman cabai. Anda dapat memilih lahan atau lokasi berupa sawah, kebun atau lahan lain yang terpapar sinar matahari yang cukup.
- Jika sudah, bersihkan lokasi yang akan digunakan dari gulma rumput liar, atau bebatuan yang dapat mengganggu.
- Selanjutnya, gemburkan tanah menggunakan cangkul atau dibajak menggunakan traktor.
- Jika tanah sudah digemburkan secara merata, selanjutnya tanah siap untuk dibuat bedengan.
Cara Membuat Bedengan
- Buatlah bedengan memanjang dari arah utara ke selatan dengan tujuan agar tanaman cabai akan lebih mudah dalam mendapatkan sinar matahari untuk memaksimalkan proses fotosintesis.
- Buatlah bedengan dengan ketinggian ideal sekitar 30-40 cm, dan dengan lebar 100-110 cm untuk setiap dua pohon tanaman cabai, selebihnya Anda dapat menyesuaikan dengan kondisi lahan yang Anda gunakan.
- Beri jarak antar bedengan, Anda dapat membuat jarak sekitar 60-80 cm. Memberi jarak antar bedengan dapat memudahkan petani cabai dalam melakukan perawatan tanaman dan membersihkan gulma atau rumput liar yang berlebih saat tanaman cabai mulai rimbun.
- Setelah bedengan sudah selesai, langkah selanjutnya yakni memasukan atau menaburkan kapur pertanian atau dolomit secara tipis-tipis dengan cara menyebarnya secara merata pada area tanam.
- Jika sudah, masukkan pupuk yangg sudah Anda siapkan. Pastikan pupuk yang digunakan ialah pupuk organik yang sudah difermentasi. Jika pemasangan pupuk sudah selesai, sesegera mungkin untuk menutup tanah dengan ketebalan tanah 1-2 cm saja.
- Agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan maksimal dan memudahkan dalam perawatan, gunakan plastik mulsa pada tiap-tiap bedengan. Pemasangan plastik mulsa memberikan banyak manfaat seperti memantulkan sinar matahari dan mengusir hama ulat dan hama lain yang menyerang tanaman cabai.
- Setelah memasang plastik mulsa, beri lubang pada plastik mulsa tersebut untuk tempat menanam cabai. Anda dapat melubangi plastik mulsa menggunakan alat apapun dengan jarak lubang memanjang sekitar 60 cm dan jarak antar tanaman 50 cm.
- Terakhir, buatlah saluran irigasi untuk membantu proses pembuangan air berlebih saat curah hujan tinggi. Pembuatan bedengan dengan saluran irigasi berguna untuk meminimalisir tergenangnya air pada tanaman cabai saat curah hujan tinggi.
Demikian ulasan kali ini mengenai "Cara Sederhana Membuat Bedengan Untuk Budidaya Tanaman Cabai". Semoga artikel yang saya sampaikan kali ini bisa bermanfaat bagi Anda yang ingin memulai menanam cabai.
👍👍👍👍🙂
BalasHapusPosting Komentar