Talas, tumbuhan penghasil umbi-umbian tersebut, ternyata mempunyai efek yang sangat penting.
Dalam sejarah, talas sudah dibudidayakan dari zaman manusia purba, bahkan sebelum padi ditanam.
Hampir seluruh dunia, termasuk Asia sampai Afrika, sudah membudidayakan talas.
Bagaimana dengan Indonesia?
Seperti yang diketahui, masyarakat Tanah Air ikut menjadikan talas menjadi makanan pokok.
Manfaat talas yang mengandung karbohidrat kompleks, diyakini baik bagi kesehatan.
Baca Juga :
- 5 Media Tanam Terbaik untuk Tanaman Philodendron agar Tumbuh Subur, Cobain Yuk!
- 5 Jenis Pupuk Hidroponik Terbaik. Ada yang Bisa Dibuat Sendiri, Cobain Yuk!
- Mengenal Hama Tanaman Kacang Tanah Yang Sangat Meresahkan
5 Manfaat Talas untuk Mengobati Berbagai Macam Penyakit
1. Mengontrol Kadar Gula Darah
Kadar serat didalam talas, membantu memperlambat pencernaan serta penyerapan karbohidrat lain.
Jadi dapat mencegah lonjakan gula darah besar setelah makan.
Berdasarkan studi, diet serat tinggi mengandung sampai 42 gram per hari bisa mengurangi kadar gula darah sekitar 10 mg / dl untuk orang dengan diabetes tipe 2.
Talas juga mengandung jenis pati khusus, dikenal dengan pati resisten yang tidak bisa dicerna oleh manusia jadi tidak meningkatkan kadar gula darah.
Sekitar 12% dari pati pada akar talas yang dimasak merupakan pati resisten.
Di mana kombinasi pati dan serat tahan tersebut menjadikan akar talas sebagai pilihan yang baik, terutama bagi penderita diabetes.
2. Mengurangi Risiko Serangan Jantung
Serat dan pati resisten didalam akar talas juga bisa membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Sebuah penelitian menemukan jika orang yang makan lebih banyak serat, cenderung mempunyai tingkat penyakit jantung yang lebih rendah.
Studi lainnya menemukan jika setiap tambahan 10 gram serat yang dikonsumsi per hari, risiko kematian karena penyakit jantung menurun sampai 17%.
Hal tersebut dipercaya sebagian sebab efek penurun kolesterol serat, walau diperlukan penelitian lebih lanjut.
Serat yang terkandung dalam talas lebih dari 6 gram serat per cangkir (132 gram), lebih dari 2 kali lipat kandungan kentang.
Kandungan pati resisten juga dapat menurunkan kolesterol, jadi dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
3. Mengandung Zat Antikanker
Talas mengandung polifenol, senyawa nabati yang dapat mengurangi risiko kanker.
Polifenol yang ditemukan lewat akar talas yaitu quercetin, dapat diperoleh juga pada bawang, apel, serta teh.
Uji tabung dan penelitian di hewan menemukan jika quercetin bisa memicu kematian sel kanker dan memperlambat pertumbuhan beberapa jenis kanker.
Ia juga menjadi antioksidan kuat yang melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas berlebihan.
Pada dasarnya kerusakan radikal bebas berlebih bisa memicu kanker.
Sebuah penelitian tabung-tabung menemukan jika ekstrak talas dapat menghentikan penyebaran beberapa jenis sel kanker payudara dan prostat.
4. Membantu Menurunkan Berat Badan
Berdasarkan penelitian, orang yang makan cukup banyak serat cenderung mempunyai berat badan lebih rendah dan lemak tubuh lebih sedikit.
Ini mungkin sebab serat memperlambat pengosongan perut, jadi dapat mempertahankan rasa kenyang serta mengurangi asupan kalori sepanjang hari.
Kandungan pati resisten dapat membantu membakar lemak dengan meningkatkan asupan serat alami.
Penelitian pada hewan menunjukkan jika tikus yang diberi diet tinggi pati resisten mempunyai lebih sedikit lemak tubuh serta lemak perut.
5. Baik untuk Kesehatan Pencernaan
Sebab talas mengandung banyak serat dan pati, ia juga dipercaya bermanfaat untuk kesehatan usus.
Tubuh tidak mencerna atau menyerap serat dan pati, jadi ia tetap berada pada usus.
Saat mencapai usus besar, serat serta pati menjadi makanan untuk mikroba dalam usus.
Jadi dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik.
Ketika bakteri pada usus melakukan proses fermentasi serat, mereka menciptakan asam lemak yang menyehatkan.
Sel-sel ini juga dapat melapisi usus, kemudian membuatnya tetap sehat dan kuat.
Posting Komentar