Beikut Cara Mudah Budidaya Kol Brussel Dengan Baik Dan Benar

Bagi Anda yang ingin budidaya kol brussel sprout (kol mini) perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain, kondisi lingkungan tempat tumbuh, varietas, teknik budidaya kol brussel. Dengan perawatan dan pemeliharaan yang tepat, nanti diharapkan akan mendapatkan kol dengan tampilan krop yang sempurna. Kol yang berdiameter 4 cm ini memang sayuran ekslusif yang mempunyai harga yang cukup mahal.

Russel atau brussel sprout hanya ada di supermarket tertentu. Sayuran ekslusif ini menyasar kalangan menengah ke atas. Petani lokal yang mengusahakan sayuran ini masih sangat sedikit. Sebagian besar yang terlihat di pasar-pasar swalayan adalah impor. Petani yang budidaya kol Brussel masih sering mengalami kegagalan saat panen.

Gangguan yang sering dialami oleh petani adalah suhu berfluktuatif yang sering tinggi menyebabkan tanaman ini tidak mau membentuk krop. Juga kondisi tanah yang kurang subur juga mengakibatkan kegagalan. Penanganan tanaman seperti layaknya kol biasa tidak cukup, butuh banyak perlakuan-perlakuan khusus supaya tanaman bisa tumbuh dengan baik. Berikut cara budidaya kol Brussel.

1. Persyaratan Tempat Tumbuh

Kol yang berbentuk mungil ini berasal dari daerah berikilm subtropis sehingga membutuhkan lingkungan tempat tumbuh yang dingin dan sejuk. Untuk tumbuh dengan baik, tanaman ini butuh temperatur malam hari kurang dari 18,3 derajat Celcius. Oleh sebab itu, di wilayah tropis seperti di Indonesia, kol ini baru bisa ditanam di dataran tinggi (lebih dari 1.000 m dpl). Sayuran ini sangat membutuhkan curah hujan tinggi, tapi tidak tahan genangan air. Oleh sebab itu, struktur tanah harus mempunyai sistem drainase dan aerasi yang baik. Tanah harus bertekstur kompak, subur dengan kandungan bahan organik tinggi, ber-pH rada masam (pH optimum 6,5).

Baca Juga:

2. Pembuatan Semaian

Pada saat budidaya kol Brussel yang harus dilakukan persemaian dengan teknis yang benar agar hasilnya optimal. Gunakan polybag, atau bedeng untuk menyemaikan biji kol. Media yang dipakai untuk menyemai adalah campuran tanah, pasir dan kompos atau pupuk kandang yang sudah matang dengan perbandingan 1:1:1.

Benih kol direndam terlebih dulu ke dalam air panas selama 30 menit dengan suhu 50 derajat Celcius. Perendaman ini dimaksudkan untuk mencegah dari serangan Xanthomonas campestris, mempercepat perkecambahan. Benih dapat direndam ke dalam larutan atonik. Berikutnya, benih-benih ditanam dengan dibenamkan ke media sedalam satu cm dan berikutnya ditutup dengan media tanam.

Jaga kelembaban media semai dengan cara rutin disiram setiap hari. Saat penyiraman, lakukanlah dengan hati-hati jangan sampai media tanam terbongkar sehingga mengusik benih-benih yang sedang dalam proses berkecambah.

Tempat persemaian harus terlindungi dari terpaan angin besar maupun guyuran air hujan. Gunakan atap plastik sebagai naungan. Dalam waktu 7–12 hari, benih-benih sudah berkecambah. Saat umur satu minggu, kecambah harus dijarangi dengan jarak 5–7 cm agar bibit tidak tumbuh kurus dan lemah kondisinya. Bibit baru siap dipindah ke lahan penanaman sesudah bibit berumur 4–6 minggu atau sudah mencapai ketingggian 10–15 cm.

3. Pengolahan Tanah

Sosok tanaman kol brussel sangat mirip dengan tongkat sehingga bisa mungkin dipilih lokasi penanaman yang terlindungi dari terpaan angin besar. Tanah yang akan ditanami bibit kol harus diolah terlebih dulu. Lakukan pencangkulan tanah untuk membalikan tanah dan menggemburkan tanah. Biarkan tanah yang sehabis dicangkul terkena sinar matahari langsung. Tujuannya, bibit-bibit hama penyakit yang terkandung di dalam tanah bisa mati. Tanah juga harus bersih dari gulma dan bebatuan yang bisa mengganggu perkembangan tanaman.

Jika pengolahan tanah telah selesai, langkah berikutnya tinggal membuat bedengan-bedengan yang mengikuti kontour lahan. Lebar bedengan cukup dibuat 100–120 cm, tinggi 20–30 cm dan jarak antar bedengan 30 cm. Parit-parit selebar 30 cm ini bisa menghindari terjadinya genangan air saat hujan dengan intensitas tinggi.

Ukuran lubang tanam berdiameter 20 cm dengan kedalaman 15 cm. Setiap lubang tanam diberi pupuk dasar seperti kompos atau pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 2 genggam ditambah 5 gram NPK. sebaiknya ditambah 1 gram furadan untuk membasmi hama tanah. Sesudah selesai, tinggal lubang tanam dibiarkan terkena sinar matahari langsung selama 1–2 hari.

4. Penanaman Dan Pemeliharaan

Pilih bibit yang pertumbuhannya baik dan subur. Pengangkatan bibit kol brussel harus hati-hati, jangan sampai perakaran banyak yang rusak. Bibit ditanam dengan seluruh bagian akar masuk ke dalam tanah dan daun-daun terbawahnya tepat berada di atas permukaan tanah. Isi seluruh bagian ruang lubang tanam dengan tanah sampai penuh dan tanaman bisa berdiri tegak. Berikutnya, padat-padatkan tanah dengan tangan. Bibit yang baru ditanam masih perlu dilindungi dengan memberi naungan yang terbuat dari pelepah batang pisang.

Tanaman kol muda ini harus diberi air dalam jumlah cukup. Jika suhu udara begitu panas, penyiraman bisa dilakukan 2 kali sehari pada waktu pagi hari dan sore hari. Seiring perkembangan tanaman yang membesar, naungan bisa diangkat, namun tetap ditaruh di tanah sekitar tanaman untuk melindungi tanah dari sengatan sinar matahari dan jatuhan air hujan. Untuk tanaman yang sudah dewasa, penyiraman tidak dilakukan terlalu sering jika tanah memang benar-benar subur dan baik.

5. Pemberian Pupuk

Hampir semua sayuran memerlukan pupuk dalam jumah yang banyak. Oleh sebab itu perlu diberi pupuk susulan. Jika tanaman terlihat tumbuh subur, pada umur 1 minggu cukup diberi pupuk NPK ataupun urea sebanyak 1 gram setiap tanaman. Tetapi, jika pertumbuhan tanaman terlihat kurang subur, pemupukan dilakukan melalui media tanam juga lewat daun sekaligus. Lewat media tanam bisa dengan cara memberikan pupuk NPK atau urea. Untuk pupuk daun dilakukan dengan cara penyemprotan yang diarahkan ke daun-daun tanaman.

Satu minggu sesudah pemupukan pertama, tanaman diberi pupuk lagi dengan NPK atau urea sebanyak 4 gram setiap tanaman. Pada umur 4 minggu, tanaman diberi pupuk NPK atau ureas sebanyak 5 gram tiap tanaman. Jika tanaman masih terlihat kurang subur, beri pupuk daun dengan cara penemprotan.

Ketika tunas mulai terbentuk, berikan amonium sulfat dengan interval pemberian 10–14 hari. Perlu diperhatikan, Apabila krop mulai terbentuk, pemberian pupuk nitrogen harus dikurangi atau dihentikan sama sekali karena pemberian nitrogen yang berlebih akan mengakibatkan kerontokan krop.

6. Pemanenan

Kol brussel sprout sudah bisa dipanen saat umur 5–7 bulan sejak semai yang tergantung juga varietasnya. Krop yang melekat di bagian tunas sudah membesar dan cukup rapat kelopaknya. Krop yang mau dipanen dimulai dari yang letaknya di bagian bawah dulu terus mengarah ke atas. Kol mungil ini bisa tahan selama 7 minggu di ruang penyimpanan. Produktivitas per hektar bisa mencapai 6–8 ton.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama