Cara Budidaya Terong dengan Menggunakan Mulsa Plastik

 

Terong adalah tumbuhan pangan yang ditanam untuk di ambil buahnya. Buahnya memiliki beragam macam aneka warna, seperti ungu, hijau, dan putih. Memanfaatkan terong ungu dapat membantu tubuh untuk mengatasi segala gangguan pencernaan, yang serupa dengan sembelit dan perut kembung.

Sementara itu, sayuran ini dapat juga melindungi pencernaan agar tetap sehat. Apalagi terong ini dapat menumbuhkan penyerapan nutrisi dari makanan yang penggunaanya secara bersamaan. Tanah yang sesuai untuk mem-budidaya terong ialah tanah lempung,lempung yang berpasir, berhumus yang bisa mengandung cukup kandungan unsur zat hara. Kekuatan Hidrogen tanah antara  5,6 sampai 7. Suhu maksimum pertumbuhan antara 25 mencapai 30 derajat celcius.

Baca juga:

1. Persiapan Lahan

Tanah digemburkan dengan di cangkul atau di bajak sedalam 20 centimeter sampai 30 centimeter. Awalnya campur pupuk kandang dari kotoran ayam dengan menggunakan trichoderma sp. Trochoderma sp ditambahkan 100 gram ke dalam 20 sampai 50 kilo gram pupuk kandang ayam, lalu sebarkan  kotoran ayam yang telah di campur dengan  Trichoderma sp sebanyak 5 ton, kemudian buat bendungan dengan tinggi 25 centimeter sampai 30 centimeter, lebar  bendungan  85 centimeter sampai 95 centimeter, jarak bendungan  50 centimeter sampai 60 centimeter.

Permukaan bendungan dibuat melengkung agar Mulsa bisa dapat menutupi bendungan dengan sangat rapat. Kemudian pasang Mulsa pada bendungan dengan ukuran 110 centimeter sampai 120 centimeter. Mulsa mempunyai fungsi untuk menjaga kelembaban tanah, mengendalikan pertumbuhan gulma, mengurangi beberapa resiko terhadap hama dan penyakit, dan pantulkan cahaya matahari ke buah atau tanaman agar tetap bisa bersih dari embun dan air hujan

2. Penyemaian Benih Terong

Benih yang bagus untuk membudidaya terong ialah yang memilki daya tumbuh di atas 75 persen. Dengan benih semacam itu, kebutuhan benih untuk satu hektar mencapai 300 sampai 500 gram. Sebelum ditanam di lahan yang terbuka, benih terong seharusnya disemai terlebih dahulu.

Wadah semai yang perlu disediakan ialah Polybag berukuran 10 x 12 centimeter persegi (berdiameter 5 centimeter). Masukan media semai berupa campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1 banding 3 kedalam wadah persemaian tersebut. Kalau tanahnya liat bisa ditambahkan pasir.

Sebelum disemai, biji atau benih terong harus direndam terlebih dahulu di permukaan air hangat sekitar 50 derajat celcius selama hampir 1 jam. Kemudian biji atau benih yang tadi sudah direndam lalu dimasukan di dalam media semai  menggunakan Polybag biji dibenamkan 1 sampai 2 biji per Polybag. Tutup biji dengan berlapisan tanah yang tipis atau kompos.

Biji yang telah direndam tadi lalu disiram sampai basah, kemudian ditutup dengan menggunakan daun pisang, lamanya sekitar 3 atau sampai 5 hari. Wadah tersebut diteduhkan di rumah  atau ladang persemaian. Penyiraman dilakukan setiap hari. Apabila bibit terong sudah berumur kira-kira sekitar 6 minggu atau 1,5 bulan dan kalau sudah memiliki 4 atau sampai 5 helai daun, bibit tersebut sudah siap untuk ditanam di bendungan tersebut.

3. Penanaman Terong


Penanaman harus dilakukan setelah tanah dilokasi bibit sudah disiram. karna penanaman ini sebaiknya dilakukan pada waktu pagi ataupun sore hari.

Langkah-langkah dalam Penanaman yaitu:
  1. Aliri parit dengan menggunakan air setinggi bendungan, kemudian kurangi air hingga 1/2 dari tinggi bendungan tersebut.
  2. Lubangi Mulsa dengan jarak 50 centimeter X 60 centimeter
  3. Masukkan bibit yang sudah berumur 25 hari  atau yang sudah berdaun 4 helai ke dalam lubang mulsa
  4. Apabila bagian bawah Polybag sudah berlubang saja langsung masukkan bibit beserta Polybag nya atau juga bisa di robek agar akar dapat berkembang ketanah.
  5. Kemudian tutup dengan sedikit tanah kemudian padatkan.


4. Pemupukan Terong

  • Pemupukan Dasar  

Pemupukan ini dilakukan pada saat mengolah tanah sebelum bendungan dikerjakan, agar pupuk dasar bisa terpendam dalam bendungan.

  • Pemupukan Pelanjutan 1

Pemupukan ini dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 7 hari setelah tanam sampai 30 hari setelah tanam, dengan cara campuran air dan pupuk di alirkan kelubang tanaman dengan takaran 200 Mililiter, sampai 250 Mililiter, setiap dari lubang tanaman.

Pemupukan ini dapat dilakukan 1 minggu sekali. Untuk pemupukan minggu ke-2, 3, dan 4, sudah tidak memakai Insektisida, fungsi insektisida ialah untuk membasmi hama yang ada didalam tanah.

  • Pemupukan Pelanjutan 2

Pemupukan dilakukan pada saat tanaman berumur 30  hari setelah tanam dan selanjutnya.
Cara pemupukan :
tanah ditugal sedalam 5 centimeter
pupuk dimasukan kedalam lubang, kemudian ditutup dengan tanah. Jarak pupuk dengan batang tanaman sekitar 5 centimeter. pemupukan dilakukan dengan jarak 7 sampai 10 hari.

4.Pemanenan Tanaman Terong

Tanaman terong dapat mulai di panen yang berumur 45 hari setelah tanam. Buah yang siap untuk dipetik berwarna hijau pudar atau keputih putihan untuk yang terong hijau dan ungu agak jarak 3 sampai 4 hari.

Panen juga bisa dapat dilakukan sampai 24x pemanenan dalam satu kali budidaya, tergantung jenis, musim, variasi dan perawatannya

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama