Panduan Tepat Cara Budidaya Tanaman Pare

Tanaman Pare
Pare atau paria adalah salah satu jenis buah atau sayuran yang memiliki rasa pahit yang khas. Pare atau paria memiliki nama ilmiah Momordica charantia L. Rasa pahit dari tanaman pare memiliki khasiat tersendiri untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Pare merupakan sumber vitamin C, vitamin A, Fosfor dan besi. Dalam budidaya pare ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan. Langsung saja simak artikel ini.

Syarat Tumbuh Tanaman Pare

Pare cocok dibudidayakan pada daerah dengan ketinggian sekitar 0 sampai 1500 mdpl dengan pH 5 sampai 6. Tanaman pare dapat beradaptasi dengan baik pada tanah lempung berpasir dengan drainase yang baik dan kaya bahan organik. Suhu untuk pertumbuhan pare sekitar 24 hingga 27 derajat celcius.

Baca Juga:

Cara Budidaya Tanaman Pare

1. Memilih benih pare

Pastikan untuk memilih benih yang unggul. Benih unggul lebih tahan terhadap serangan hama penyakit dan produktivitas tinggi. Sebelum benih ditanam benih dipecah dan direndam air untuk mempermudah perkecambahan.

2. Pengolahan tanah

Pengolahan bisa dilakukan dengan cara mencangkul dan menambahkan pupuk kandang sebagai pupuk dasar. Pupuk kandang dapat mengaktifkan mikroorganisme dalam tanah yang berperan dalam penggemburan tanah sehingga memudahkan pergerakan akar dan penyerapan unsur hara.


3. Membuat bedengan dan lubang tanam

Panjang dan lebar disesuaikan dengan luas lahan. Untuk tinggi bedengan optimal sekitar 40cm. Untuk jarak tanam menyesuaikan panjang bedengan optimalnya sekitar 40 hingga 60cm. Setiap lubang tanam berisi 1 atau 2 benih pare.

4. Memasang lenjeran

Jumlah lanjaran yang digunakan menyesuaikan lubang tanam. Lanjaran dapat di tancapkan pada bedengan kemudian di ikat dengan tali untuk mengaitkan lanjaran satu dengan lainnya.

5. Pemeliharaan

Berikut perawatan tanaman pare yang harus dilakukan:

Ikat: Ikat batang pare yang mulai tumbuh pada ajir supaya tanaman tidak mudah roboh.

Penyiraman: Pada musim kemarau penyiraman bisa dilakukan pada pagi atau sore hari.

Pemupukan: Untuk mendapatkan hasil yang optimal harus dilakukan pemupukan. Pemupukan dapat dilakukan dengan dikucur atau dibenamkan dalam lubang tanam.

Pengendalian hama: Lakukan pengamatan secara rutin terhadap serangan hama penyakit agar hasil panen lebih baik.

6. Pemanenan

Pare dapat dipanen saat umur 40 sampai 50 hari setelah tanam dan panen dilakukan secara bertahap. Ciri pare yang siap untuk dipanen adalah saat buah telah berubah menjadi warna yang lebih terang serta tidak terlalu keras.


Nah, itu tadi beberapa cara budidaya tanaman pare. Kurang lebihnya mohon maaf, see you next di artikel berikutnya. Terima kasih.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama