Ciri utama budidaya padi organik adalah tidak menggunakan pupuk kimia atau pupuk buatan pabrik. Seluruh pupuk yang digunakan sepenuhnya berupa pupuk organik, mulai dari pemupukan awal atau dasar hingga pemupukan susulan. Pupuk tersebut dapar berbentuk padat yang diaplikasikan lewat akar maupun cair yang diaplikasikan lewat daun.
1. Pemupukan dasar
Pupuk organik yang digunakan sebagai pupuk dasar berupa pupuk kandang auu kompos matang sebanyak 5 ton/ha. Pupuk kandang tersebut diberikan bersamaan dengan pembajakan kedua. Cara pemberiannya dengan disebarkan merata ke seluruh permukaan tanah. Setelah disebarkan, pupuk tersebut dibiarkan selama empat hari. Selanjuinya, tanah sawah digaru sehingga pupuk kandang dapat menyatu dengan tanah. Terkadang untuk memperoleh pupuk kandang atau kompos matang sebanyak 5 ton agak sulit. Sebagai gantinya dapat digunakan pupuk fermentasi atau bokashi. Penggunaan pupuk fermentasi atau bokashi ini lebih hemat dibanding pupuk kandang atau kompos, cukup 1,5-2 ton/ha. Selain hemat, penggunaan pupuk fermentasi pun lebih baik karena mengandung mikroba pengurai sebagai penambah kesuburan tanah.
Pada pertanian non-organik, dosis pemupukan dengan pupuk kimia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Lain dengan penggunaan pupuk organik, dosisnya justru cenderung semakin menurun. Hal ini sudah dialami beberapa petani padi organik. Takaran pertama pupuk kandang sebagai pupuk dasar sebanyak 5 ton/ha. Tapi, 3 tahun berikutnya takarannya menurun, hanya 3 ton/ha.
Kecenderungan menurunnya penggunaan pupuk kandang tersebut disebabkan oleh sifat dari pupuk organik itu sendiri yang menguntungkan bagi tanah. Semua sifat menguntungkan tersebut dapat meningkatkan kesuburan tanah. Oleh karena itu, dapat dimengerti bahwa kebutuhan pupuknya pun makin berkurang karena struktur tanahnya sudah semakin bagus.
Baca Juga:
- Inilah Manfaat Kulit BuahManggis dan Cara Mengonsumsinya
- Panduan Cara Menanam Pohon Kelapa Dengan Benar, Dijamin Tumbuh Subur!
- Panduan Tepat Cara Budidaya Kacang Tanah
Adapun beberapa sifat dari pupuk organik antara lain :
- Memperbaiki struktur tanah, dari berlempung yang liat menjadi ringan atau remah,
- Memperbaiki daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak terurai,
- Memperbaiki daya ikat air pada tanah,
- Memperbaiki drainase dan tata udara dalam tanari.
- Mempertinggi daya ikat tanah rehadap zat hara,
- Mengandung unsur hara lengkap walaupun jumlahnya sedikit, tergantung bahan penyusun pupuk organik tersebut,
- Membantu proses pelapukan bahan mineral,
- Menyediakan makanan bagi mikroba, serta
- Menurunkan akrivitas mikroorganisme merugikan.
2. Pemupukan susulan
Pemupukan susulan pada budi daya padi secara organik diiakukan tiga kali selama satu musim canam. Pemupukan susulan tahap pertama dilakukan saat tanaman berumur sekitar 15 hari. Jenis pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang masak sebanyak 1 ton/ha atau kompos fermentasi sebanyak 0,5 ton/ha. Cara pemberiannya cukup dengan ditebarkan merata ke semua areal persawahan, yaitu di sela-sela tanaman padi.
Pemupukan susulan tahap kedua dilakukan saac tanaman berumur 25-60 hari dengan frekuensi seminggu sekali. Jenis pupuk yang diberikan berupa pupuk organik cair buaran sendiri yang kandungan unsur N-nya tinggi. Dosisnya sebanyak 1 liter pupuk yang dilaruckan dalam 17 liter air. Cara pemberiannya dengan disemprotkan pada daun tanaman.
Pemupukan susulan tahap ketiga dilakukan saat tanaman memasuki fase generatif atau pembentukan buah, yaitu setelan tanaman berumur 60 hari. Pupuk yang digunakan berupa pupuk organik cair buatan sendiri yang masing-masing mengandung unsur P dan K tinggi.
Dosisnya 2-3 sendok makan pupuk P organik yang dicampur dalam 15 liter acau sacu tangki kecil pupuk K organik. Pupuk tersebut disemprotkan ke tanaman dengan frekuensi seminggu sekali. Pemberian pupuk tersebut dapat dihentikan bila sebagian besar bulir padi sudah tampak menguning.
Posting Komentar