Semangka termasuk buah yang sangat populer di Indonesia karena rasanya manis, teksturnya lembut, dan mengandung banyak air. Sekarang ini mulai populer buah semangka tanpa biji dengan daging buah berwarna merah. Permintaan semangka tanpa biji relatif tinggi.
Oleh sebab itu, buah ini berpotensi untuk dibudidayakan pada skala komersial. Apalagi, tanaman ini terkenal cukup mudah untuk dibudidayakan, terutama di daerah panas.
Meski terbilang cukup mudah dibudidayakan, Anda perlu mempersiapkan segala kebutuhannya dengan baik. Berikut ini beberapa kiat budidaya semangka tanpa biji.
Baca Juga:
- Cara Mudah Budidaya Tanaman Kiwi Dengan Baik Dan Benar
- Inilah Cara Mudah Budidaya Tanaman Lengkuas Dengan Benar
- Berikut Cara Mudah Budidaya Tanaman Sereh Wangi
1. Waktu Budidaya
Budidaya semangka ada baiknya dilakukan pada musim kemarau atau saat intensitas curah hujan sedang tidak tinggi. Budidaya semangka yang dilakukan pada musim hujan bisa menyebabkan buah semangka yang dihasilkan kurang manis.
Selain itu, semangka juga lebih sering terserang penyakit dan hama pada musim hujan. Penyakit yang biasanya menyerang yaitu kutu kuning dan hijau yang dapat menyebarkan penyakit virus mozaik.
2. Buah Perlu Bolak Balik
Warna pada buah semangka dipengaruhi oleh cahaya matahari yang mengenai permukaan buah. Oleh sebab itu, untuk menghindari warna buah yang tidak rata, Anda perlu membolak-balik buah secara rutin dan sering.
3. Waktu Panen
Waktu panen yang paling tepat untuk buah semangka tanpa biji yaitu 70—120 hari sesudah penanaman. Sebenarnya, waktu panen sangat bergantung pada bibit awal yang digunakan. Tetapi, umumnya buah semangka sudah dapat dipanen sesudah mencapai 5—8 kg/tanaman.
4. Pengolahan Lahan
Lahan yang akan digunakan harus diolah terlebih dulu dan dibuat bedengan dengan lebar 3,6 m. Budidaya dapat dilakukan dengan mulsa atau tanpa mulsa. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 cm × 40 cm × 30 cm dan jarak antarlubang tanam kira-kira 1 m × 2 m. Sesudah itu, tambahkan pupuk kandang sebanyak 10—20 ton/hektare.
5. Penyemaian Benih
Benih perlu disemai terlebih dulu di dalam pot/polibag atau blok tanah. Setiap satu pot hanya bisa digunakan untuk menyemai satu biji. Media semai yang diperlukan berupa campuran antara tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan jumlah yang sama.
Bibit sudah bisa dipindahkan ke lahan sesudah mempunyai dua helai daun atau berumur empat minggu. Lakukan penyulaman pada bibit yang mati sesudah 3—5 hari dipindahkan ke lahan.
Posting Komentar