Inilah Cara Budidaya Pada Bawang Putih!

Bawang putih ialah tanaman semusim yang pada pertumbuhanya sekilas mirip menyerupai bawang merah. Helaian pada daun bawang putih bertrekstur tipis serta tangkai pada buahnya yang padat. Hanya saja jelas berbeda dari daun dan juga tangkai pada bunga bawang merah, yakni mempunyai rongga yang sekilas menyerupai berbentuk tabung. Cara budidaya pada Bawang Putih dengan benar agar memiliki hasil yang maksimal. Asal-usul pada tanaman bawang putih tak diketahui secara pasti dikarenakan tanaman ini memiliki sifat yang steril sehingga sulit untuk di identifikasi. Tetapi para pakar penelitian meyakini bahwasannya bawang putih berasal dari negara Serbia Rusia sebelum menyebar ke wilayah Asia, Mediterania dan akhirnya ke wilayah Eropa. Dengan anda mengetahui tata cara budidaya pada bawang putih yang baik dan benar, maka anda dapat memaksimalkan sistem produksi pada bawang putih yang akan anda lakukan.

1. Syarat akan tumbuhnya bawang putih

Supaya bisa membuahkan hasil yang sangat maksimal maka baiknya bawang putih diusahakan berada di sekitar lingkungan yang cukup sesuai dengan syarat akan tumbuhnya bawang putih. Maka dari itu, faktor pada tanah serta iklim pada budidaya tanaman bawang putih perlu anda perhatikan agar tanaman itu mampu bereproduksi secara baik dan maksimal. Budidaya pada bawang putih harus memakai tanah yang sangat subur, gembur, dan juga mengandung banyak akan bahan organik, seperti halnya pada tanah alluvial, regosol, serta latosol. Pertumbuhan pada bawang putih akan bisa lebih bagus dan pastinya hasilnya lebih sangat maksimal jika diusahakan di tanah yang berlempung ataupun berpasir ringan.

2. Perbanyakan pada tanaman

Perbanyakan pada tanaman bawang putih dilakukan menggunakan sistem vegetatif serta menggunakan siung. Umbi yang akan digunakan sebagai bibit baiknya bermutu dan berkualitas cukup tinggi, berasal dari tanaman yang cukup normal, sehat serta bebas dari hama dan gulma. Selain itu juga bibit harus bernas, pangkal pada batang berisi penuh serta keras, dan mempunyai berat sekitar 1,5 sampai 3 gram per siungnya.

Baca Juga:

3. Persiapan lahan pada tanaman bawang putih

Dikarenakan budidaya pada bawang putih harus dengan tanah yang cukup subur, maka perlu untuk dilakukan pengolahan pada lahan sebelum dilakukan proses penanaman. Pengolahan pada lahan bawang bisa dilakukan menggunakan cara dibajak maupun dicangkul, selain itu bersihkan pada lahan dari sisa-sisa tanaman serta gulma. Sesudah itu, lahan bawang dibiarkan selama kira kira 10 hari sebelum bisa dilakukan pencangkulan pada kedua kalinya. Jika pH tanah tergolong asam maka yang perlu anda lakukan menambahkan kapur untuk bisa menigkatkan kadar pH pada tanah. Penambahan kapur bisa juga dilakukan bersamaan dengan pengolahan pada lahan bawang, serta diratakan menggunakan cangkul. Pada kadar pH tanah 5 tambahkan juga kapur dengan dosis dolomit sekitar 5,5 ton ha-1  , lalu pada kadar pH tanah 5,5 tambahkan pula 3,1 ton ha-1  , serta pada kadar pH 6 tambahakan juga 0,75 ton ha1.

4. Proses penanaman

Sebelum dilakukannya proses penanaman, bibit pada bawang putih yang masih berupa umbi bisa untuk dipipil terlebih dahulu untuk menjadi siung. Jangan anda gunakan siung yang berukuran kecil dikarenakan mampu menghasilkan umbi yang berukuran kecil. Siung yang berukuran kecil biasanya ada di bagian tengah pada umbi bawang putih. Seterunya tanamlah siung pada bawang putih di lubang tanam yang memiliki ukuran 2 atau 3 bagian yang terbenam di dalam tanah dengan memposisikan tegak. Hindarilah penanaman yang terlalu dalam dikarenakan mampu menyebabkan tanaman bisa tumbuh dengan relatif lambat dan memiliki resiko terjadinya pembusukan. Sebaliknya jika tanaman ditanam terlalu dangkal akan bisa mengakibatkan tanaman mudah roboh atau ambruk.

Tanaman Anda Banyak Rumput? Coba Gunakan Mulsa Plastik Agar Tehindar Dari Gulma, Info Harga Klik Disini!

5. Pemupukan pada tanaman bawang

Pemupukan yang pertama di dalam budidaya pada bawang putih, yakni pemupukan secara dasar. Pemupukan secara dasar bisa diberikan secara bersamaan dengan pengolahan pada lahan, bisa ditaburkan pada permukaan tanah lalu dicangkul serta diratakan. Selain itu juga bisa anda berikan pada larikan disamping barisan pada tanaman lalu tutup kembali menggunakan tanah organik. Pupuk dasar yang diberikan, antara lain yakni pupuk kandang dengan dosis antara 20 ton ha-1 , urea 200 kg/ ha-1,TSP 130 kg/ ha-1, dan ZK 200 kg/ ha-1. Lalu pupuk susulan dapat diberikan sesudah tanaman berusia 15 hari setelah di tanam, yakni pupuk urea sebanyak 100 kg/ ha-1. Pupuk susulan yang kedua bisa diberikan sesudah tanaman berusia 35 hari sesudah tanam, yakni pupuk ZA sejumlah 100 kg / ha-1.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama