Melon |
Baca Juga :
Budidaya melon yang tepat dapat menghasilkan buah yang manis, segar, dan berlimpah.
Berikut panduan lengkapnya, dari pembibitan hingga panen:
Persiapan :
1. Pilih Bibit Unggul
- Pilih varietas melon sesuai iklim dan tujuan budidaya (konsumsi lokal atau pasar).
- Beberapa varietas melon populer: Inthan, Rock Melon, Charentais, Golden Honey, dan Sugar Baby.
- Pastikan benih berasal dari sumber terpercaya dan bebas hama penyakit.
2. Siapkan Media Tanam
- Gunakan tanah gembur, kaya unsur hara, dan berdrainase baik.
- Campurkan tanah, pupuk kandang/kompos, dan sekam bakar/padi dengan perbandingan 2:1:1.
- Atur media tanam dalam pot, polybag, atau bedengan dengan ketinggian minimal 30 cm.
3. Pilih Lahan Tanam
- Pilih lahan yang terkena sinar matahari penuh (minimal 8 jam/hari).
- Pastikan lahan bebas genangan air dan memiliki pH tanah ideal (6,5-7,5).
- Lakukan pengolahan tanah seperti mencangkul, membakar gulma, dan membuat bedengan.
Pembibitan :
1. Semai Benih
- Rendam benih melon dalam air hangat selama 2-3 jam.
- Letakkan benih di atas kain lembab dan gulung.
- Simpan di tempat hangat dan jaga kelembaban kain.
- Benih berkecambah dalam 2-4 hari.
2. Pindahkan Bibit
- Pindahkan bibit berkecambah ke pot/polybag berisi media tanam.
- Siram secukupnya dan letakkan di tempat teduh.
- Awasi pertumbuhan bibit dan lakukan penyiraman secara rutin.
Penanaman :
1. Pindahkan Bibit Ke Lahan
- Bibit siap tanam setelah 5-7 hari setelah semai, memiliki 2-3 daun.
- Buat lubang tanam dengan jarak antar lubang 50-70 cm dan antar baris 70-80 cm.
- Tanam bibit dengan hati-hati, jangan sampai akar rusak.
- Siram secukupnya dan pasang penyangga untuk menopang tanaman.
Pemeliharaan :
1. Penyiraman
- Lakukan penyiraman secara rutin, 2 kali sehari (pagi dan sore).
- Perhatikan kebutuhan air tanaman, hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan pembusukan akar.
- Gunakan sistem irigasi tetes untuk penyiraman yang lebih efisien.
2. Pemupukan
- Berikan pupuk NPK secara berkala (10-15 hari sekali) sesuai kebutuhan tanaman.
- Lakukan pemupukan daun dengan pupuk mikro untuk membantu pertumbuhan vegetatif.
- Perhatikan ciri-ciri kekurangan atau kelebihan pupuk pada tanaman.
3. Pemangkasan
- Lakukan pemangkasan tunas liar yang tumbuh di ketiak daun utama.
- Pemangkasan bertujuan untuk merangsang pertumbuhan tunas utama dan buah melon.
- Lakukan pemangkasan dengan hati-hati agar tidak melukai tanaman.
- Lakukan penyiangan gulma secara berkala untuk menghindari persaingan dalam mendapatkan unsur hara.
- Penyiangan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan herbisida.
5. Pengendalian Hama Dan Penyakit
- Lakukan pencegahan hama dan penyakit dengan menjaga kebersihan lahan dan sanitasi tanaman.
- Gunakan pestisida nabati atau biopestisida jika hama dan penyakit menyerang.
- Konsultasikan dengan ahli pertanian jika hama dan penyakit sulit dikendalikan.
6. Pemupukan Susulan
- Lakukan pemupukan susulan dengan pupuk KNO3 dan ZA setelah tanaman berbunga.
- Pemupukan susulan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan rasa buah melon.
7. Pemilihan Buah
- Pilih satu buah utama pada setiap tanaman untuk dibesarkan.
- Buang bunga jantan dan sisakan 2-3 bunga betina untuk diserbuki.
- Lakukan penyerbukan manual dengan menempelkan serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina.
8. Panen
- Melon siap panen 60-80 hari setelah tanam, tergantung varietas.
- Ciri-ciri melon siap panen:
- Warna kulit buah berubah dari hijau ke warna khas varietas (kuning, jingga, oranye)
- Bunyi buah saat diketuk terdengar "nyaring"
- Daun di sekitar buah menguning dan mengering
Posting Komentar