Ingin Tahu Cara Budidaya Melon yang Benar? Berikut Panduannya!

Melon
Melon ialah buah yang segar dan lezat yang banyak ditemukan di Indonesia dan negara-negara lain di dunia. Buah ini memiliki kulit berwarna hijau atau kuning dengan daging berwarna oranye, putih, atau hijau tergantung varietasnya.
Budidaya melon yang tepat dapat menghasilkan buah yang manis, segar, dan berlimpah. 
Berikut panduan lengkapnya, dari pembibitan hingga panen:

Persiapan :

1. Pilih Bibit Unggul
  • Pilih varietas melon sesuai iklim dan tujuan budidaya (konsumsi lokal atau pasar).
  • Beberapa varietas melon populer: Inthan, Rock Melon, Charentais, Golden Honey, dan Sugar Baby.
  • Pastikan benih berasal dari sumber terpercaya dan bebas hama penyakit.
2. Siapkan Media Tanam
  • Gunakan tanah gembur, kaya unsur hara, dan berdrainase baik.
  • Campurkan tanah, pupuk kandang/kompos, dan sekam bakar/padi dengan perbandingan 2:1:1.
  • Atur media tanam dalam pot, polybag, atau bedengan dengan ketinggian minimal 30 cm.
3. Pilih Lahan Tanam
  • Pilih lahan yang terkena sinar matahari penuh (minimal 8 jam/hari).
  • Pastikan lahan bebas genangan air dan memiliki pH tanah ideal (6,5-7,5).
  • Lakukan pengolahan tanah seperti mencangkul, membakar gulma, dan membuat bedengan.

Pembibitan :

1. Semai Benih
  • Rendam benih melon dalam air hangat selama 2-3 jam.
  • Letakkan benih di atas kain lembab dan gulung.
  • Simpan di tempat hangat dan jaga kelembaban kain.
  • Benih berkecambah dalam 2-4 hari.
2. Pindahkan Bibit
  • Pindahkan bibit berkecambah ke pot/polybag berisi media tanam.
  • Siram secukupnya dan letakkan di tempat teduh.
  • Awasi pertumbuhan bibit dan lakukan penyiraman secara rutin.

Penanaman :

1. Pindahkan Bibit Ke Lahan
  • Bibit siap tanam setelah 5-7 hari setelah semai, memiliki 2-3 daun.
  • Buat lubang tanam dengan jarak antar lubang 50-70 cm dan antar baris 70-80 cm.
  • Tanam bibit dengan hati-hati, jangan sampai akar rusak.
  • Siram secukupnya dan pasang penyangga untuk menopang tanaman.

Pemeliharaan :

1. Penyiraman
  • Lakukan penyiraman secara rutin, 2 kali sehari (pagi dan sore).
  • Perhatikan kebutuhan air tanaman, hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan pembusukan akar.
  • Gunakan sistem irigasi tetes untuk penyiraman yang lebih efisien.
2. Pemupukan
  • Berikan pupuk NPK secara berkala (10-15 hari sekali) sesuai kebutuhan tanaman.
  • Lakukan pemupukan daun dengan pupuk mikro untuk membantu pertumbuhan vegetatif.
  • Perhatikan ciri-ciri kekurangan atau kelebihan pupuk pada tanaman.
3. Pemangkasan
  • Lakukan pemangkasan tunas liar yang tumbuh di ketiak daun utama.
  • Pemangkasan bertujuan untuk merangsang pertumbuhan tunas utama dan buah melon.
  • Lakukan pemangkasan dengan hati-hati agar tidak melukai tanaman.

4. Penyiangan
  • Lakukan penyiangan gulma secara berkala untuk menghindari persaingan dalam mendapatkan unsur hara.
  • Penyiangan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan herbisida.
5. Pengendalian Hama Dan Penyakit
  • Lakukan pencegahan hama dan penyakit dengan menjaga kebersihan lahan dan sanitasi tanaman.
  • Gunakan pestisida nabati atau biopestisida jika hama dan penyakit menyerang.
  • Konsultasikan dengan ahli pertanian jika hama dan penyakit sulit dikendalikan.
6. Pemupukan Susulan 
  • Lakukan pemupukan susulan dengan pupuk KNO3 dan ZA setelah tanaman berbunga.
  • Pemupukan susulan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan rasa buah melon.
7. Pemilihan Buah
  • Pilih satu buah utama pada setiap tanaman untuk dibesarkan.
  • Buang bunga jantan dan sisakan 2-3 bunga betina untuk diserbuki.
  • Lakukan penyerbukan manual dengan menempelkan serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina.
8. Panen
  • Melon siap panen 60-80 hari setelah tanam, tergantung varietas.
  • Ciri-ciri melon siap panen:
    • Warna kulit buah berubah dari hijau ke warna khas varietas (kuning, jingga, oranye)
    • Bunyi buah saat diketuk terdengar "nyaring"
    • Daun di sekitar buah menguning dan mengering

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama