Sukun, kulur, ketimbul atau timbul (Artocarpus altilis) merupakan nama sejenis pohon yang berbuah. Buah sukun tidak berbiji dan mempunyai bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng. Karena itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti" (Ingg.: breadfruit; Bld.: broodvrucht, dll.).
Sukun sesungguhnya ialah kultivar yang terseleksi sehingga tak berbiji. Kata "sukun" dalam bahasa Jawa berarti "tanpa biji" dan dipakai untuk kultivar tanpa biji pada jenis buah lainnya, seperti jambu klutuk dan durian. "Moyangnya" yang berbiji (dan karenanya dianggap setengah liar) dikenal sebagai gomasi (Makassar), amakir, umare (Ambon), sukunutan (Banda), timbul, kulur (bahasa Sunda), atau kluwih (bahasa Jawa), kulu (bahasa Aceh), kalawi (bahasa Minang), bakara' (bahasa Makassar).
Di daerah Pasifik, kulur dan sukun menjadi sumber karbohidrat penting. Di sana dikenal dengan berbagai nama, seperti kuru, ulu, atau uru. Nama ilmiahnya adalah Artocarpus altilis
Kandungan Nutrisi Buah Sukun
Buah sukun mengandung beragam nutrisi penting bagi tubuh. Berikut ini adalah beberapa jenis nutrisi yang terkandung di dalamnya:
Baca juga:
- 7 Fakta Menarik Tentang Durian, Si Raja Buah!
- Ternyata Bisa Bikin Antiseptik Pakai Daun Ini!
- 10 Manfaat Buah Paprika Bagi Kesehatan
- Karbohidrat kompleks
- Protein
- Serat
- Air
- Mineral, seperti kalium, zat besi, kalsium, magnesium, zinc, dan fosfor
- Vitamin, seperti vitamin B, vitamin C, beta karoten, riboflavin, dan niasin
Selain itu, sukun juga mengandung antioksidan yang tinggi berkat kandungan flavonoid dan polifenol di dalamnya.
Jika dibandingkan dengan makanan sumber karbohidrat lainnya, seperti beras dan kentang, buah sukun mengandung mineral dan vitamin yang lebih banyak dan lengkap, tetapi nilai kalorinya lebih rendah. Hal ini membuat sukun cocok dikonsumsi sebagai makanan diet.
Posting Komentar