Cara Budidaya Tomat Agar Hasil Melimpah!

Halo, salam sejahtera untuk semua! Kesempatan kali ini, penulis akan membahas mengenai cara budidaya tomat.

Tomat
Tomat merupakan salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi, bisa di jadikannya sebagai jus, lalapan, atau menu makanan utama seperti salad. Salah satu sayuran yang paling banyak dikonsumsi sehari hari adalah tomat. Selain mudah untuk didapat, tomat juga mudah untuk ditanam. Tomat sendiri memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan saat budidaya tomat.

Sebelum membudidayakan tomat, maka anda harus pahami dahulu syarat tumbuh tomat. Ini bertujuan agar anda dapat membudidayakan tomat secara maksimal dan memahami kebutuhan tanaman, agar tidak kekurangan atau berlebihan dalam pemupukan dan perawatannya.

Berikut ini syarat tumbuh tanaman tomat:

  • Tomat bisa dibudidayakan didataran rendah dan dataran tinggi.
  • Kondisi tanah harus gembur, porus, liat berpasir dan subur.
  • pH tanah antara 5-6.
  • Curah hujan minimum 750 mm/tahun dan maksimal 1250 mm/tahun.
  • Tanaman tomat tidak menyukai curah hujan tinggi.
  • Kelembaban relatif yang sesuai adalah 25%.
  • Membutuhkan penanganan terhadap hama dan penyakit secara intensif.

Baca Juga:

Cara Budidaya Tomat:

1. Pemilihan Benih

Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat).

2. Penyemain Benih

Sebelum ditanam secara luas, benih tomat sebaiknya disemaikan dahulu sampai memiliki daun dan batang yang cukup kuat. Penyemaian hendaknya dilakukan di atas media yang terpisah dengan penanaman masal. Lihat cara membuat media persemaian untuk tanaman hortikultura. Untuk budidaya tomat, sebaiknya pilih media persemaian dengan ploybag. Hal ini untuk mengurangi resiko tanaman stres ketika dipindahkan. Namun persemaian polybag ini biayanya relatif lebih mahal. Apabila Anda memilih persemaian bedeng, hendaknya hati-hati saat mencabut dan memindahkan bibit. Lamanya penyemaian sampai tanaman siap dipindahkan sekitar 35-40 hari.

3. Pengolahan Tanah

Tomat tumbuh baik pada tingkat keasaman tanah pH 5,5-7. Apabila tanah terlalu asam (<5,5), tambahkan dolomit atau kapur pertanian. Manfaat pengapuran selain menaikan pH tanah juga untuk memperbaiki struktur tanah. Dosisnya harus disesuaikan dengan tingkat pH tanah masing-masing. Bajak atau cangkul tanah hingga gembur kemudian bentuk bedengan dengan ketinggian 30 cm, lebar 1 meter dan pajang mengikuti kontur lahan. Buat jarak antar bedeng selebar 30-40 cm. Kemudian diamkan tanah kira-kira satu minggu.

4. Penanaman Bibit

Pertama buat lubang tanam pada mulsa dengan diameter 5 sampai 7 cm. Dalam satu bedengan terdapat dua lajur lubang tanam, jarak antar lajur sebesar 70 sampai 80 cm dan jarak antar lubang dalam satu lajur 40 sampai 50 cm, kedalaman lubang tanam kira-kira 5 sampai 7 cm. Setelah itu masukkan bibit siap tanam. Untuk bibit yang disemai dalam polybag atau pot, lepas terlebih dahulu wadahnya lalu masukkan semua media tanam tanpa mencabut akar tanaman. Kemudian tutup dan ratakan dengan tanah sekitar. Untuk bibit yang ditanam di persemaian bedeng, masukkan tanaman kemudian timbun dengan tanah bekas galian lubang. Ratakan dan siram dengan air untuk menjaga kelembapannya.

5. Pemeliharaan 

Tanaman tomat cukup sensitif dan perlu perawatan yang intensif. Tanaman ini sangat rentan terhadap hama dan penyakit, terutama yang ditanam di dataran rendah. Setelah pemanenan, resiko kerusakan buah tomat masih tinggi sekitar 20 – 50%. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam perawatan tanaman tomat, yaitu :

  • Penyulaman, dilakukan untuk mengganti tanaman yang gagal tumbuh.
  • Penyiangan, biasanya dilakukan 3 – 4 kali selama musim tanam. Pada areal tanam yang ditutup mulsa penyiangan bisa lebih jarang lagi. Penyiangan bertujuan untuk mengangkat gulma yang ada di areal tanam.
  • Pemangkasan, dilakukan setiap minggu. Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiak daun harus segera agar tidak tumbuh menjadi batang. Pemotongan ujung tanaman dilakukan setelah terlihat jumlah dompolan buah sekitar 5 – 7 buah.
  • Pemupukan tambahan, dengan menyemprotkan pupuk organik cair yang mempunyai kandungan kalium tinggi pada saat tanaman akan berbunga dan berbuah (fase generatif). Penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu. Untuk budidaya tomat non-organik, pada usia satu minggu berikan campuran urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 sebanyak 1 – 2 gram per tanaman. Kemudian setelah umur 2 – 3 minggu berikan kembali urea dan KCl sebanyak 5 gram per tanaman. Bila pada umur lebih dari 4 minggu tanaman masih terlihat kurang gizi, berikan urea dan
    KCl sebanyak 7 gram per tanaman. Perhatikan, pemberian urea dan KCl jangan sampai mengenai tanaman karena bisa melukai tanaman tersebut..
  • Penyiraman dan pengairan. Tanaman tomat tidak terlalu banyak membutuhkan air, namun jangan sampai kekurangan. Kelebihan air akan membuat pertumbuhan vegetatif (daun dan batang) yang subur tetapi menghambat fase generatif. Sebaliknya, kekuranga air yang berkepanjangan bisa menyebabkan pecah-pecah pada buah tomat yang dihasilkan. Bila curah hujan cukup maka yang harus diperbaiki adalah saluran drainase agar air tidak menggenang disekitar areat tanaman.
  • Pemasangan lenjeran atau ajir, bertujuan untuk mengikat tanaman agar tidak roboh.

6. Pengendalian Hama Dan Penyakit

Beberapa jenis hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya tomat antara lain, ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun dan busuk buah. Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida kimia atau hayati tergantung kebutuhan.

7. Panen

Budidaya tomat baru bisa dipanen 60 sampai 100 hari setelah tanam, tergantung dari varietasnya. Tomat sudah bisa dipanen apabila kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering. Pemanenan baiknya dilakukan saat pagi atau sore hari karena pada siang hari tanaman masih melakukan fotosintesis. Pada sing hari penguapan sedang tingi-tingginya sehingga buah tomat yang dipetik akan cepat layu. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2 hingga 3 hari sekali.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama