Jagung adalah tanaman yang tergolong sebagai tumbuhan biji-bijian.
Di Indonesia, jagung kerap dijadikan menjadi salah satu bahan masakan sayuran.
Di banyak daerah, jagung juga dapat dikonsumsi menjadi pengganti karbohidrat seperti nasi dan roti.
Budidaya jagung sendiri di Indonesia telah cukup umum, tetapi menanam jagung di rumah terbukti belum dipraktekkan oleh kebanyakan orang.
Padahal, jagung adalah salah satu jenis pangan yang bernilai tinggi di pasaran sehingga bisa sangat menguntungkan bagi para calon pengusaha kecil.
Baca Juga:
- Langkah Mudah Budidaya Buah Pala Agar Cepat Berbuah, Usaha Yang Menguntungkan!
- Jarang Diketahui, Inilah Manfaat Biji Selasih Bagi Kesehatan. Cocok Untuk Diet?
- Ingin Tau Cara Budidaya Cabe Rawit Menggunakan Mulsa Plastik? Beginilah Caranya!
Cara Menanam Jagung Dari Memilih Benih Hingga Panen
1. Cara Memilih Benih Jagung
Cara menanam jagung dapat sukses jika dimulai dengan benih yang sempurna.
Agar jagung cepat tumbuh, pilihlah benih jagung hibrida yang telah memperoleh sertifikat.
Benih jagung bersertifikat umumnya telah melalui seed treatment, sebuah proses pelapisan fungisida pada benih jadi lebih terlindung dari berbagai macam hama dan penyakit.
2. Waktu Menanam Jagung
Untuk menanam jagung, pastikan waktunya telah tepat sebab sayuran satu ini tergolong tanaman yang rapuh.
Benih jagung harus di tanam ketika curah hujan telah berkurang atau selesai.
Jika melihat kalender curah hujan di Indonesia, waktu-waktu tersebut jatuh pada bulan Mei hingga Juli.
3. Mengolah Tanah agar Subur
Cara menanam jagung selanjutnya yaitu menyiapkan tanah agar gembur dan tepat untuk ditaburi benih.
Agar tanah gembur, taburi menggunakan pupuk kompos atau kandang.
Jangan lupa memakai GDM Black Bos dengan disemprotkan pada tanah yang telah dicampurkan dengan pupuk.
GDM Black Bos dapat mengeluarkan antibiotik dan enzim yang mempersingkat proses pemisahan tanah dari sisa pupuk kimia yang bisa meracuni benih.
Jika telah terurai, tanah akan jauh dari bahan kimia dan otomatis menjadi lebih subur
Jadi siap untuk dijadikan rumah akar jagung.
Selain itu, antibiotik dan enzim yang terkandung pada GDM Black Bos juga bisa mengusir hewan dan hama liar seperti tikus dan ular yang dapat menggerogoti jagung.
Setelah tanah telah subur, jangan langsung menanam benih jagung.
Namun tunggu sekitar 5 hari sebelum menanam.
Sambil menunggu, lakukan proses mengolah tanah dengan cara dibajak.
Kedalamannya mencapai 25 hingga 30 cm ke dalam tanah guna menciptakan ruang oksigen untuk benih jagung untuk tumbuh nantinya.
Ruang oksigen tersebut juga dapat membantu benih jagung menyerap unsur baik tanah jadi tumbuh lebih cepat.
4. Saatnya Menanam Jagung
Jika tanah telah subur dan siap, sekarang saatnya menanam jagung.
Siapkan alat untuk menggali, kemudian gali lubang tanam dengan sistem tugal sedalam 5 hingga 15 cm.
Masukkan benih jagung unggul pada lubang dan tutup menggunakan pupuk kandang atau bokashi.
Berbeda dengan tanaman lainnya yang perlu ditekan-tekan, sekarang biarkan jagung tertutup apa adanya.
Semprot menggunakan POC DGM hingga tanah setengah basah untuk melindungi benih jagung dari penyakit.
Untuk jarak tanam, setiap benihnya perlu disimpan 75 cm x 30 cm dari benih sekitarnya.
Luas tersebut dipakai guna ruang tumbuh akar agar tidak saling bertubrukan hingga menghambat pertumbuhan jagung.
Jika tanah terlalu becek, bangunlah bedengan berukuran 100 cm x 50 cm.
5. Pemupukan Jagung
Tanaman jagung akan tumbuh sekitar 1 bulan setelah penanaman benih.
Anda akan mulai melihat batang dan dedaunan jagung setelah sekitar 1 bulan penanaman.
Jika telah terlihat, lakukan pemupukan dengan menyemprotkan pupuk organik cair (GDM) setiap 10 hari sekali.
Cukup semprotkan sebanyak 2 gelas di area batang dan tanah.
Pupuk organik cair dapat memaksimalkan pertumbuhan batang jagung dan menjauhkan dari tumbuhan hama yang memperlambat serta membahayakan tanaman.
6. Cara Panen Jagung
Anda sekarang telah berada pada langkah terakhir dalam cara menanam jagung yang baik dan benar.
Namun, hati-hati dalam memilih jagung yang telah dapat dipanen.
Apabila salah pilih, dapat merusak seluruh batang beserta jagung lainnya yang belum siap dipanen.
Agar tidak asal cabut, berikut ciri-ciri jagung yang dapat dipanen.
- Jagung yang dapat dipanen telah berumur lebih dari 100 hari setelah tanam
- Terlihat titik hitam di bagian ujung jagung yang telah matang
- Kulit luar jagung terlihat berwarna coklat keemasan
- Ukuran jagung telah melebihi 7 cm
- Jika dikupas, warga jagung terlihat kuning kejinggaan dan tidak berair
- Jumlah populasi klobot yang telah kering mencapai 80% hingga 90%
- Jika dikupas, rambut jagung terlihat telah kering dan kecoklatan
- Tekstur jagung terasa keras, Tes dengan menekannya memakai kuku tumpul, jika tidak dapat ditusuk, artinya telah siap panen
Posting Komentar