Langkah Mudah Budidaya Tomat Menggunakan Mulsa Plastik

Mulsa yang dikenal selama ini adalah mulsa yang dibuat dari jerami kering atau jenis rumput lainnya yang dikeringkan. Penggunaan jerami secara tradisional berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah. Selain itu, Mulsa biasanya berguna sebagai alas buah. Tomat juga bisa memakai jerami untuk menjaga kelembapan tanah. Namun, jerami justru kadang mendatangkan masalah karena jerami yang membusuk/basah bisa menularkan penyakit.

Budidaya Tomat
Budidaya tomat memang bisa dilakukan secara konvensional atau tanpa perlakuan khusus. Namun, teknik budidaya ini dianggap kurang mampu dalam mendukung produksi optimal varietas unggul yang ditanam. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah menerapkan teknik budidaya plus konvensional, yaitu dengan menambahkan mulsa plastik pada bedengan. Mulsa plastik ini berguna untuk mencegah pencucian pupuk dengan air, menjaga tanah tetap lembab, mencegah tanaman memercikkan tanah, dan menekan pertumbuhan gulma.

Cara Menanam Tomat Menggunakan Mulsa 

Persemaian Bibit Tomat

Bibit yang akan disemai harus sudah diseleksi terlebih dahulu dan dilakukan desinfektan dengan cara merendam benih kedalam larutan fungsida supaya mikroorganisme mati. Penyemaian bibit dibedengan, kemudian bibit ditanam pada lubang-lubang tanam dengan jarak lubang sekitar 5 cm dan kedalaman tanam sekitar 1 cm. Dalam satu lubang tanam dapat diisikan 1 atau 2 benih, kemudian ditutup tanah tipis-tipis. Bila persemaian di polybag, media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Setiap polybag diisi satu benih saja dan tanamkan benih dengan kedalaman sekitar 1 cm. Setelah biji ditanam, media semai sebaiknya dibasahi dengan air.


Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan dilakukan dengan cara tanah dibajak atau dicangkul dengan kedalaman sekitar 20 cm. Tanaman tomat memiliki syarat tumbuh di tanah yang pH 5,5-7. Jika keasaman <5,5, dapat menambahkan kapur pertanian yang berfungsi untuk menetralkan pH tanah. Lahan yang akan ditanam diusahakan bukan bekas penanaman satu family seperti kentang, terong dan cabai.  Kemudian dilakukan pembuatan bedengan, dengan cara mencampurkan pupuk kompos /pupuk kandang matang sebagai pupuk dasar. Dibuat tanah segembur mungkin agar memudahkan pelakaran pada fase pertumbuhan tomat. Tinggi bedengan 30 cm, lebar 1 meter dan panjang bedengan mengikuti kontruksi lahan. Jarak tanam yang di gunakan umumnya 30 – 40 cm. Diamkan tanah selama 1 minggu agar pupuk dapat menyerap ke dalam tanah. Pemupukan dasar tersebut di berikan 20 ton per hektar. Kemudian berikan pupuk TSP secukupnya. Kecuali bila ingin membudidayakanya secara organik maka tidak perlu menambahkan pupuk TSP atau bahan kimia lainya, dapat di tambahkan pupuk kompos/pupuk dasar 30-40 ton/hektar.

Penggunaan Mulsa Plastik

Penggunaan mulsa dari plastik hitam perak untuk menutup lahan bedengan, tujuannya menekan pertumbuhan gulma,  mempertahankan kelembaban tanah dan mencegah erosi dan pencucian hara saat musim hujan. Agar mulsa dapat terpasang kencang dan tidak kendor, secara manual mulsa dipasang pada siang hari disaat panas terik. Pada pinggir mulsa kemudian diberi pasak bambu berbentuk U agar posisi mulsa lebih kencang. Pemasangan mulsa plastik menggunakan mesin, mulsa dibentangkan dan ditarik menggunakan mesin.  Secara otomatis pembentangan mulsa sekaligus mengikat pinggir mulsa dengan tanah. Sehingga mulsa dapat terpasang dengan kuat dan kencang.

Penanaman Bibit Tomat

Pertama, buat lubang tanam pada mulsa diameter 8-10 cm, kedalaman lubang tanam 5-7 cm. Dalam satu bedengan terdapat 2 lajur lubang tanam, jarak antar lajur 70-80 cm dan jarak antar lubang dalam 1 lajur 40-50 cm. Kedua,  masukkan bibit siap tanam. Untuk bibit yang disemai dalam polybag, lepas terlebih dahulu wadahnya lalu masukkan semua media tanam tanpa mencabut akar tanaman lalu tutup dan ratakan dengan tanah. Untuk memindahkan bibit yang ditanam di persemaian bedeng, siram persemaian dengan air agar media tanam menjadi lunak. Lalu cabut tanaman dengan hati-hati jangan sampai akar tanaman putus atau rusak

Pemeliharaan Tomat
  • Siram lubang tanaman setiap hari jika tidak hujan (pagi dan sore), jika sumber air melimpah bisa rendam bedengan 3 hari sekali.
  • Umur 7 hari tanam, pemupukan NPK sebanyak 650 kg/ha (1 kg dilarutkan ke dalam 10 liter air) dengan pengecoran.
  • Umur tanam 10 hari, lakukan penyiangan kemudian semprot tanaman dengan pestisida nabati.
  • Umur tanam 25 hari pasang ajir, lakukan perempelan pada tunas cabang dan diikat ke ajir. kemudian semprot tanaman dengan pestisida kimia untuk hama penggerek/ulat daun.
  • Umur 35 hari , lakukan pemupukan NPK sebanyak 650 kg/ha (1 kg dilarutkan ke dalam 10 liter air) dengan pengecoran, kemudian semprot perangsang bunga campur fungisida. 

Pemanenan Tomat
  • Pada umur 65 hari tomat sudah bisa dipanen awal, untuk memetik buah, kita harus menggunakan setek untuk memotong tangkai buah agar tidak merusak batang tanaman. Setelah buah telah dikumpulkan, pisahkan buah dari batang dengan memetik satu per satu. Untuk menjaga kualitas panen tomat harus dilakukan secara bertahap. Sehingga hanya buah tua saja yang dipetik;
  • Kemudian panen setiap dua hari sampai umur 85 hari
  • Hasil panen diperkirakan 2,25 kg per pohon
  • Tomat adalah salah satu dari buah iklim, yaitu buah yang dipanen yang dapat mengalami pematangan sendiri. Biasanya setelah dipanen, buah ini bisa bertahan hingga 5 hari pada suhu kamar, dan lebih dari 2 minggu jika disimpan di lemari es. Untuk memiliki nilai gizi yang baik, tomat harus dikonsumsi dalam bentuk kondisi olahan, seperti sup tomat atau saus tomat.
Nah itu tadi ulasan singkat artikel tentang "Budidaya Tomat Menggukanan Mulsa Plastik" Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan kita semua, Terima kasih.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama