Panduan Tepat Budidaya Buncis Menggunakan Mulsa Plastik

Buncis termasuk jenis sayuran yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Sayuran ini sering digunakan sebagai campuran atau ditumis bersama bahan masakan lain. Selain enak, buncis juga mengandung banyak gizi sehingga peminatnya tinggi. Anda bisa menjadikan budidaya buncis sebagai salah satu bidang usaha yang cukup berpotensial, mengingat sayuran ini bisa diolah menjadi beragam masakam.

Tanaman Buncis
Buncis mempunyai 2 cara tumbuh, yakni tumbuh merambat serta tumbuh dengan posisi yang tegak. Tanaman buncis sendiri bisa tumbuh mencapai ketinggian 60-70 cm kalau tumbuh di posisi tegak, serta bakal bisa tumbuh dengan ketinggian sekitar 3 meter kalau tumbuh secara merambat, yang pastinya dibantu oleh tiang rambat. Buncis rambat juga diketahui bakal memberi hasil yang banyak, mengingat pertumbuhan cabang serta buku bunga buncis yang sedikit lebih banyak. Bunga dari buncis umumnya memiliki warna putih serta bisa berubah menjadi keunguan saat berumur dewasa.

1. Persiapan Lahan

Tanah digemburkan dahulu menggunakan dicangkul atau dibajak sedalam 20-30 cm, kemudian pupuk bokasi bisa Anda tabuarkan dengan takaran 5 ton per ha, lalu dibuat bedengan dengan tinggi sekitar 25-30 cm, lebar dari bedengan sekitar 80-90cm, untuk jarak bedengan sekitar 50-60 cm. Jarak bedengan atau kalen berguna untuk jalan di waktu pemeliharaan atau perawatan maupuan pemanenan selain guna drainase. Permukaan bedengan dibuatkan melengkung, lalu bedengan ditutup dengan mulsa plastik. Untuk ukuran mulsa plastik yang digunakan untuk 110-120 cm. Mulsa plastik ini memiliki fungsi menjaga kelembaban tanah, dan mengendalikan pertumbuhan hama gulma, serta juga mengurangi risiko serangan hama dan penyakit dan menjaga tingkat suhu tanah supaya tetap stabil.

Baca Juga: Panduan Lengkap Budidaya Cabai Dengan Mulsa Plastik

2. Pemilihan Bibit Buncis

Pilihlah bibit buncis yang masih terlihat bagus, warna cerah, tidak kusut, tak berlubang. Pemilihan bibit yang tepat akan bisa memudahkan perawatan serta memberikan hasil panen yang melimpah ruah.

3. Penanaman Bibit Buncis

Buatlah beberapa lubang pada bedengan berkisar 5-10cm   dari tepian mulsa plastik, jarak antara lubang adalah 60 cm. Sebelum akan ditanami biji harus dicampur atau aduk dengan memakai insektisida Karbosulfan dengan tingkat dosis sebanyak 25g per 3kg bibit. Masukkan juga biji buncis ke dalam lubang, 2 butir biji setiap lubang, selanjutnya tutup dengan menggunakan tanah.

4. Perawatan Tanaman  Buncis

Setelah tanaman berumur tiga minggu dari waktu penanaman, berikan pupuk susulan berupa urea sebanyak 100 kg/hektare. Berikan ajir pada tanaman yang terbuat dari bambu setelah tanaman tumbuh setinggi 20 cm. Ajir ini berfungsi membelit tanaman agar dapat tumbuh teratur.

Perawatan yang dibutuhkan untuk tanaman buncis adalah pembersihan gulma dan alang-alang yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Selain itu, lakukan pengamatan terhadap hama dan penyakit yang bisa saja sewaktu-waktu menyerang tanaman sehingga membuat buncis cacat, bahkan gagal panen.

Penanganan hama dan penyakit harus disesuaikan dengan jenis penyakit dan hama yang menyerang. Hama yang biasanya menyerang adalah lalat kacang yang bisa merusak polong buncis. Atasi hama tersebut dengan Decis 2,5 EC sebanyak 0,2 persen. Sementara itu, penyakit yang bisa menyerang adalah penyakit bercak, atasi dengan fungisida Benlate sebanyak 0,2—0,3 persen.

Baca Juga: Cara Mudah Budidaya Tanaman Serai Yang Baik dan Benar

5. Pemanenan Buncis

Buncis sudah bisa dipanen setelah tanaman berumur 2,5 bulan dari awal penanaman. Panen dapat dilakukan dengan memilih buncis yang sudah tua. Produktivitas tanaman bisa mencapai 10—15 ton polong buncis muda.

Nah, itu tadi ulasan singkat artikel tentang "Beberapa cara budidaya buncis menggunakan mulsa plastik". Kurang lebihnya mohon maaf, see you next di artikel berikutnya. Terima kasih.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama