Cara Budidaya Tanaman Ubi Ungu Dengan Mudah

Tanaman Ubi
Ubi ungu termasuk tanaman yang hidup menjalar atau merambat pada permukaan tanah dan berbuah pada umbi akar di dalam tanah. Ubi ungu memiliki nama ilmiah Ipomoea batatas L, tanaman ini berasal dari negara Amerika selatan dan menyebar ke berbagai negara beriklim tropis seperti Indonesia. Ubi ungu merupakan salah satu jenis ubi jalar yang memiliki warna unik yang banyak digemari orang. Ubi ungu juga banyak di budidayakan, berikut ini ada beberapa cara budidaya ubi ungu.

Syarat Tumbuh Ubi Ungu

Mengenai syarat tumbuh ubi ungu, tanaman ubi ungu bisa tumbuh baik di daerah kering atau basah. Ubi ungu dapat tumbuh dengan optimal pada tempat yang memiliki suhu udara sekitar 21 hingga 27 derajat celcius dan mendapat sinar matahari sekitar 11 sampai 12 jam dalam 1 hari. Untuk tingkat keasaman atau pH tanah ubi ungu sekitar 5,5-7,5.

Baca Juga:

Cara Budidaya Tanaman Ubi Ungu

Berikut beberapa langkah yang perlu di siapkan untuk budidaya ubi ungu yaitu:

1. Menyiapkan bibit

Untuk menyiapkan bibit ubi ungu ada 2 cara yang dapat dilakukan yaitu:

  • Cara generatif untuk buidaya dalam skala terbatas: Caranya dengan memilih umbi berkualitas baik dan sehat, umbi pilihan kemudian di biarkan di tempat yang lembab dan teduh hingga tunas keluar. Tunas tersebut lalu dipotong dan siap ditanam.
  • Cara vegetatif dengan cara stek: Pilih indukan dari tanaman berumur sekitar 2 bulan dengan ruas pendek. Potong batang sekitar 15 sampai 25 cm. Papas daun dan ikat batang yang telah di stek kemudian biarkan di tempat teduh selama 1 minggu. 

2. Pengolahan tanah

Tanah lempung berpasir, gembur dan banyak mengandung unsur hara serta memiliki drainase yang baik. Dengan pH tanah 5,5 hingga 5,7 dapat tumbuh baik pada lahan tegalan atau bekas sawah. Budidaya ubi ungu cocok dilakukan diakhir musim hujan, untuk lahan sawah sebaiknya ditanam pada musim kemarau.Tanah diolah dicangkul atau dibajak untuk mengemburkan nya, buat bedengan sekitar 30-40 cm, lebar 60-100cm, jarak antar bedengan sekitar 40 hingga 60 cm, panjang bedengan tergantung lahan yang akan digunakan. Campurkan pupuk kandang atau kompos pada bedengan.

3. Penanaman 

Benamkan 2 atau 3 bagian stek batang ke tanah, dalam satu bedengan buat 2 baris tanaman dengan jarak antar tanaman dalam 1 baris sekitar 30 cm dan jarak antar baris 40 cm. Pada awal pertumbuhan usahakan jaga kelembaban tanah dan lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari pada stek yang bru ditanam, penyiraman bisa dihentikan setelah tanaman terlihat tumbuh.

4. Pemeliharaan

Tanaman ubi merupakan tanaman yang tahan terhadap kekeringan sehingga tidak memerlukan penyiraman secara terus menerus. Setelah 2 sampai 3 minggu penanaman lakukan penyulaman dengan cara mencabut tanaman yang mati dan menggantinya dengan stek yang baru, pada umur 4 minggu setelah tanam lakukan pembongkaran tanah, hal ini dilakukan agar akar tanaman tidak menjalar kemana mana, lakukan aktivitas ini sekaligus menyiangi gulma. Pada umur 6-8 minggu setelah tanam, tanah yang dibongkar tadi kemudian ditutup kembali sambil merapikan akar yang menjalar keluar dari jalur penanaman. Beri pupuk yang rendah nitrogen, unsur yang dapat mempengaruhi perkembangan akar, dan tinggi fosfor.

5. Pemanenan

Panen dapat dilakukan saat tanaman memasuki umur 3,5 hingga 4 bulan, ciri ubi yang siap panen yaitu memiliki fisik besar dan matang secara fisologis. Gunakan garpu rumput atau alat berkebun serupa untuk mengali tanah dan membuang umbinya dari bawah permukaan dengan hati hati. Setelah dipanen ubi bisa di simpan selama beberapa bulan, simpan ubi ditempat yang sejuk seperti lemari dapur.


Nah, itu tadi beberapa cara budidaya tanaman ubi. Kurang lebihnya mohon maaf, see you next di artikel berikutnya. Terima kasih.

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama